telkomsel halo

Jokowi bocorkan syarat Mendikbud, Warganet usulkan Rhenald Kasali

11:52:00 | 23 Aug 2019
Jokowi bocorkan syarat Mendikbud, Warganet usulkan Rhenald Kasali
Rhenald Kasali. (Foto: Facebook)
JAKARTA (IndoTelko) -  Diskusi tentang calon menteri di Kabinet Kerja II 2019-2024 kian menarik bagi pengguna internet (Warganet) pasca Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini menyatakan sudah selesai menyusun Kabinet Kerja II  untuk masa pemerintahan 2019-2024.

Jokowi mengaku pengumuman susunan kabinet akan lebih baik dilakukan sebelum Oktober 2019 atau saat pelantikan.

Jokowi mengungkapkan, komposisi kabinet baru nanti terdiri 45% dari unsur partai politik dan 55% dari kalangan profesional. Jokowi juga memastikan jumlah menteri sama dengan periode sebelumnya, yakni 34 orang.

Kala berbicara dalam sebuah Talk Show di TV Swasta, Jokowi mulai membeberkan syarat-syarat orang-orang yang layak membantunya di Kabinet Kerja II.

Pada kesempatan itu Jokowi memberikan kriteria untuk calon Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) untuk periode kedua pemerintahannya. 

Salah satu kriteria yang harus dimiliki Mendikbud mendatang adalah mampu melaksanakan kurikulum yang menggunakan teknologi. 

"Harus mengerti mengenai era disrupsi ini seperti apa. Pentingnya AI, artificial intelligence, seperti apa, bagaimana melaksanakan kurikulum dengan menggunakan teknologi," kata Jokowi di Talk Show itu.

Jokowi menyatakan,  Mendikbud mempunyai tantangan untuk menyamakan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dan 514 kabupaten/kota. Penyamaan kualitas pendidikan itu dapat terwujud apabila kurikulum diterapkan menggunakan teknologi. 

"Negara ini tersebar dari Sabang sampai Merauke di 17.000 pulau, 514 kabupaten/kota dengan level yang berbeda-beda tingkat kualitas pendidikannya sehingga bagaimana ini bisa disamakan, distandarkan, ya itu pelaksanaan kurikulum dengan teknologi," ujar Jokowi.

Startegis
Direktur Indonesia ICT Institute Heru Sutadi setuju dengan pernyataan presiden terkait strategisnya peran Mendikbud di Kabinet Kerja II.

"Kita ini kan isunya di Sumber Daya Manusia (SDM). Bagaimana bonus demografi di masa depan itu benar-benar di konversi menjadi kekuatan bangsa, bukan sekadar pasar," kata Heru di Jakarta, Jumat (23/8).

Heru mengungkapkan dalam Polling yang dilakukan lembaganya bersama IndoTelko.com dan Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMI), terlihat warganet condong pada satu nama dalam posisi Mendikbud yakni Rhenald Kasali.

IndoTelko.com menggandeng Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMI) dan Indonesia ICT Institute untuk mengkurasi talenta unggul yang memiliki e-leadership guna menempati 10 pos strategis di Kabinet Kerja II. (Baca: Polling Kabinet Kerja II)

Sebanyak 27 talenta telah terkurasi dan diserahkan ke pembaca untuk memilih posisi yang layak ditempatinya.

"Kita sodorkan 27 nama untuk 10 pos menteri yang akan mendukung konsep Digital Melayani (Dilan) Pak Jokowi, hanya untuk posisi Mendikbud yang dipilih banyak ke Rhenald Kasali. Saya tidak tahu kalau nanti Polling ditutup akhir Agustus 2019  bisa berubah suaranya," katanya.

Heru menduga, warganet banyak menilai akademisi dan Guru besar Universitas Indonesia itu cocok sebagai Mendikbud karena selama ini selalu terbuka dan beradaptasi dengan disrupsi.

"Beliau kan kelihatan kekinian dalam setiap opininya ketika berbicara perubahan zaman. Sepertinya Warganet suka itu," tutupnya.

Asal tahu saja, Rhenald Kasali baru saja merilis buku terbarunya dalam seri disrupsi berjudul "Seri on Disruption #MO", Sebuah Dunia Baru yang Membuat Orang Gagal Paham". 

Buku ini merupakan hasil riset terbarunya yang memetakan dengan jelas gejala mobilisasi dan orkestrasi yang belakangan marak dilakukan dengan dukungan teknologi digital untuk berbagai kepentingan, tak terkecuali bisnis.

Kata #MO sendiri merupakan singkatan dari "Mobilisasi" dan "Orkestrasi", yang masing-masing membawa perubahan signifikan terhadap banyak hal, mulai dari marketing, komunikasi publik, pelayanan jasa publik, leadership hingga pengelolaan ekonomi. 

Perubahan dalam mobilisasi misalnya, munculnya isu melalui media sosial yang digaungkan menggunakan tagar sehingga menggiring opini publik ke dalam berbagai kepentingan.   

Menurut Rhenald perusahaan yang sukses di masa kini memiliki aset yang tidak dimiliki sendiri yang digerakkan bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu, ia menekankan adanya hal-hal besar yang terjadi di dunia saat ini bermula dari adanya mobilisasi.

Mobilisasi terjadi akibat adanya 6 pilar teknologi, yaitu super apps, broadband network, cloud computing, artificial intelligence, big data, dan internet of things. Mobilisasi memiliki anatomi dimulai dari adanya faktor pemicu, terjadinya accident, kemudian munculnya suatu framing sehingga menimbulkan partisipasi dan gerakan, lalu menghasilkan outcome dan negosiasi.

GCG BUMN
Rhenald Kasali memperkenalkan konsep bauran mobilisasi online yang disingkat SHARE yaitu storytelling, hype, actionable, relevant, dan emotional. Menurutnya dalam dunia baru ini, pengusaha diminta untuk menunggang arus, bukan menentangnya.(id) 

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year