telkomsel halo

Ini peran CISO untuk keamanan siber

04:20:50 | 21 Sep 2019
Ini peran CISO untuk keamanan siber
ACIOA Councillor Sri Safitri (kiri) tengah memandu panel diskusi di ajang ASEAN CISO Forum 2019.(ist)
JAKARTA (IndoTelko) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan Chief Information Security (CISO) memiliki peran strategis dalam menjalankan keamanan siber.

Direktur Pengendalian Informasi, Investigasi, dan Forensik BSSN Brigjen TNI Bondan Widiawan, memaparkan  ada 8 peran CISO dalam keamanan Siber diantaranya menjalankan operasi keamanan, mengelola risiko dan intelijen siber dan menjaga keutuhan data dan mencegah penipuan.

"BSSN mencatat terdapat sekitar 232 juta serangan siber ke Indonesia. Serangan banyak dari Indonesia. Jadi, dari Indonesia untuk Indonesia. Makanya, untuk mewujudkan Safer ASEAN diperlukan kolaborasi multistakeholder dengan ISP, asosiasi, cyber security profesional dan lainnya," paparnya kala berbicara di acara ASEAN CISO Forum 2019, Kamis (19/9) di Auditorium B.J Habibie di Gedung BPPT.

ASEAN CISO Forum 2019 diselenggarakan ASEAN Chief Information Officer Association (ACIOA) bersama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTII), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan BSSN.

ACIOA merupakan organisasi nirlaba yang menyediakan platform untuk mengintegrasikan teknologi informasi antara para Chief Information Officer (CIO), jajaran pemimpin industri dan juga perwakilan dari sektor publik di seluruh wilayah ASEAN.

Diungkapkannya, 64% serangan siber tahun ini merupakan aktivitas Trojan yang dipantau Mata Garuda BSSN. Trojan menggali informasi dari peranti yang menjadi target, bahkan bisa mengelola perangkat yang terinfeksi.

Menurutnya, ancaman serangan siber di ASEAN adalah Internet Protocol (IP) data record karena komunikasi banyak berbasis data. Serangan berupa IP bisa dimanfaatkan untuk profiling seseorang.

Ini peran CISO untuk keamanan siber

Duduk ki-ka: CeO Cyber Security Malaysia DR Amiruddin, President ACIOA Chaicharearn,  ACIOA Councillor Sri Safitri, Kepala BPPT DR Hammam Riza, FEB Telkom University DR Helni Mutiarsih Jumhur. Berdiri ki-ka : Deputy Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa DR Wahyu Pandoe, Deputy Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi DR Soni Solistia Wirawan, President ISACA, DR Rudi Lumanto Rahmat Maulana, ACIOA Jay Ren Teo, ACIOA Hong Shin Kwek, dan ACIOA Councillor Andi Budimansyah.

Dalam pembukaan ASEAN CISO Forum, Kepala BPPT, DR Hammam Riza, menyampaikan bahwa Indonesia perlu menggalakan inovasi melalui perusahaan Startup di bidang Cyber Security untuk muwujudkan visi Safe

Sedangkan Menkominfo, Rudiantara menyampaikan bahwa Indonesia saat ini kekurangan digital talent. Diperkirakan butuh 600.000 digital talent setiap tahunnya atau 9 juta hingga tahun 2030.

Saat ini baru ada 15 juta digital talent yang tersedia. Oleh karena itu pengembangan talent sangat penting untuk Indonesia. Sebagai solusi, pemerintah memberikan berbagai beasiswa dan kolaborasi dengan perusahaan multinasional untuk mewujudkan digital talent berkualitas.

GCG BUMN
Rudiantara mengharapkan negara-negara ASEAN untuk berkolaborasi dan memiliki satu kebijakan cyber security bersama untuk mengatasi ancaman siber.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year