JAKARTA (IndoTelko) - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) akan mengakuisisi perusahaan ojek online (ojol), PT Anterin Digital Nusantara.
Kedua perusahaan telah menandatangani term sheet untuk pembelian saham mayoritas Anterin oleh IATA. Saat ini Anterin memiliki lebih dari 300.000 mitra pengemudi di 51 kota di Indonesia, dengan 500 ribu pelanggan, di Indonesia.
Anterin juga memiliki layanan barang (delivery order). Pada 2020, Anterin akan memperluas layanan, seperti taksi, layanan pengiriman makanan (food delivery), antar-jemput, sewa mobil, dan helikopter.
“IATA memilih Anterin terutama karena visi yang dianutnya. Anterin diciptakan untuk mengubah konsep operasi ojek online yang ada saat ini," kata Wakil Presiden Direktur IATA Wishnu Handoyono belum lama ini.
Kekuatan utama Anterin dan penyedia jasa perjalanan lainnya terletap pada cara Anterin memperlakukan mitra pengemudi. Anterin tak membebani pengemudi dengan mengenakan potongan komisi pada setiap transaksi, tetapi dengan sistem langganan bulanan.
Model bisnis tersebut dianggap lebih adil dan menguntungkan pengemudi. Model bisnis ini menjadi jawaban atas keluhan pengemudi yang merasa aplikator mengenakan biaya terlalu tinggi untuk pekerjaan yang sepenuhnya dilakukan pengemudi.
Selain itu, pengguna juga mendapatkan manfaat dari fitur tawar-menawar dan opsi pemilihan pengemudi yang tersedia di aplikasi. Dengan fitur ini, pelanggan akan mendapat harga yang lebih masuk akal, sesuai kesepakatan, tanpa harus didikte oleh aplikasi.
Realisasi akuisisi Anterin tergantung dari uji kelayakan yang akan dilakukan IATA. Dengan asumsi proses uji kelayakan berjalan lancar, IATA menargetkan menutup transaksi pada akhir Februari 2020
Chief Executive Officer Anterin, Imron Hamzah mengatakan Anterin tetap akan mengusung konsep marketplace dalam bentuk transportasi publik.
"Layanan baru yang akan disiapkan pada Maret 2020 adalah fresh delivery, dan last mile delivery," jelasnya.(wn)