JAKARTA (IndoTelko) -
Satelit Nusantara Dua (Palapa N1) dikabarkan gagal meluncur dengan sempurna menuju slot orbit 113° Bujur Timur pada Kamis (9/4) jam 18.46 WIB dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang (XSLC) di Provinsi Sichuan, Tiongkok.
"Yes, not good news. Roketnya gagal di stage ketiga," ungkap Director of Technology Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Dani Indra Widjanarko, kepada IndoTelko dalam pesan singkat Kamis (9/4) malam.
Dikatakannya, satelit dalam keadaan total loss. "Sepertinya begitu (total loss)," pasrahnya.
Mengutip akun Twitter @LaunchStuff terlihat beberapa cuplikan video dari roket Long March-3B yang dikembangkan oleh China Academy Launch Vehicle Technology membawa Nusantara Dua hingga ke tahap kedua (Stage Two).
Namun di salah satu thread akun tersebut menunjukkan tiga debris dari wahana peluncur yang jatuh ke bumi.
Satelit tersebut dirancang atas dasar perjanjian kontrak kerja antara China Great Wall Industry Corp yang bernaung di bawah China Aerospace Science and Technology Corp dan Palapa Satelit Nusantara Sejahtera pada Mei 2017.
Palapa-N1 dibangun sesuai platform satelit komunikasi Dongfanghong-4 yang dikembangkan oleh China Academy of Space Technology.
Puing roket yang mengangkut Nusantara Dua (Foto: @LaunchStuff)
Satelit Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).
Dalam catatan, satelit Palapa - D juga pernah gagal masuk orbit milik pada 2009 kala menggunakan roket Long March 3B, dari situs peluncuran Xichang, Provinsi Sichuan.
Pada tahap pertama dan kedua, roket memasuki luar angkasa dengan normal. Tapi pada tahap ketiga terjadi kegagalan. Untunglah perusahaan Prancis, ThalesAlenia Space, yang membuat Palapa D, bisa menangkap kembali satelit dan mengarahkan ke orbitnya. Namun, konsekuensinya usia satelit menjadi pendek.(id)