JAKARTA (IndoTelko) - Jagat dunia maya heboh sejak Senin (13/4) karena beredarnya surat dari salah seorang Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra, ke seluruh camat di wilayah Indonesia.
Salah satu yang mengunggah surat yang ditandatangani CEO PT Amartha Mikro Fintek, itu adalah akun Twitter milik @IwanSumule. Dalam akunnya tersebut Iwan sembari mengunggah surat memberikan caption, "Ada lagi yang beginian. Yang bener saja, mosok ada surat dari Istana langsung ke kecamatan....hahaha".Hancur tatanan administrasi kenegaraan. Iya gak sih?".
Warganet pun hingga Selasa (14/4) riuh memberikan tanggapan dan Tanda Pagar (Tagar) #Stafsus pun langsung menjadi trending topik.
Mengutip isi surat yang diunggah, terlihat menggunakan Kop Garuda Emas dengan tulisan Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Surat diterbitkan pada 1 April 2020 dengan Nomor: 003/S-SKP-ATGP/IV/2020, dan dilabel Penting yang bertema Kerjasama Sebagai Relawan Desa Lawan COVID-19. Tujuannya Bapak/Ibu Camat
di seluruh wilayah Indonesia.
Isi surat sebagian berisikan informasi program Relawan Desa Lawan COVID-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia, dimana Andi telah menerima komitmen dari PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) melalui surat tertanggal 30 Maret 2020, untuk dapat berpartisipasi dalam menjalankan program tersebut di area Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Ada lagi yang beginian.
Yang bener saja, mosok ada surat dari Istana langsung ke kecamatan....hahaha ??
Hancur tatanan administrasi kenegaraan. Iya gak sih? ?? pic.twitter.com/jzjuwpZ9QD
— Iwan Sumule (@IwanSumule) April 13, 2020
Adapun cakupan komitmen bantuan yang akan diberikan adalah sebagai berikut:
1. Edukasi COVID-19
Petugas Lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat di desa, khususnya Mitra Amartha. Adapun materi edukasi meliputi:
a. Tahapan gejala, cara penularan, dan pencegahan COVID-19 sesuai protokol kesehatan dan standar WHO.
b. Tata cara pencegahan penularan COVID-19, mulai dari pola hidup sehat dan bersih, hingga penerapan physical distancing.
2. Pendataan Kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) Puskesmas
Petugas Lapangan Amartha akan berperan aktif dalam melakukan pendataan kebutuhan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan di desa, dan memenuhi kebutuhan tersebut melalui jalur donasi.
Sontak Warganet menjadi kaget membaca isi surat tersebut, karena Andi adalah Founder dan CEO dari Amartha.
Akun@andreasharsono menciut "I am sure @Harvard teaches "conflict of interests" in the campus. How could a President @jokowi staff, also a Harvard graduate, in Jakarta uses the palace to make sure his own company's service is being used nationwide? #Stafsus #COVID19indonesia".
Tak mau ketinggalan, akun @msi_sohibuliman menyatakan "Katanya, konsekwensi demokrasi adlh gaduh. Mnrt saya itu tdk sepenuhnya benar. Inti demokrasi adlh checks n balances pd hal2 substansial. Tp jk pemerintah sering lakukan kesalahan2 elementer (amatir, pemula) sprt ini wajar jd gaduh. Tp mau minta maaf".
Sindiran juga diberikan akun @DonAdam68, "Andi Taufan Garuda Putra selain Stafsus Presiden juga Pemilik PT Amartha Mikro Fintek. Lha kog bisa? Apa tidak conflct of interest dan abuse of power? Di kampungku kami menyebut: Pengedar sekaligus pemakai".
Terakhir akun @RamliRizal, "Stafsus muda2 sudah abusive, tidak tahu malu ! Tidak punya etika, ndak ngerti bahwa” conflict of interest” itu tidak boleh. Payah abis. Belajar dari siapa ya ?
Fwrd: 7.094 kecamatan seluruh Indonesia harus bekerja sama dg PT milik Staf Khusus @jokowi".
Diakui
Sadar telah membuat heboh, Andi mengakui, mengirim surat yang ditunjukan kepada pejabat tingkat kecamatan atau camat di beberapa daerah. "Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut. "Mohon maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang timbul," kata Andi dalam keterangannya.
Andi menyatakan surat itu bersifat pemberitahuan perusahaannya mendukung program Desa Lawan COVID-19. Program itu diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. "Maksud saya ingin berbuat baik dan bergerak cepat untuk membantu mencegah dan menanggulangi COVID-19 di desa, melalui dukungan secara langsung oleh tim lapangan Amartha yang berada di bawah kepemimpinan saya," terangnya sebagai CEO PT Amartha Mikro Fintek.
Ditegaskannya, dukungan Amartha murni atas dasar kemanusiaan dan dengan biaya Amartha dan donasi masyarakat yang akan dipertanggungjawabkan secara transparan dan akuntabel. "Dukungan yang diberikan dilakukan tanpa menggunakan anggaran negara, baik APBN maupun APBD," tegasnya.
Secara terpisah, Pengamat Ekonomi Digital Mochammad James Falahuddin menyatakan selama para stafsus milenial yang diangkat oleh Presiden tak mengundurkan diri dari perusahaan yang dikelolanya, konflik kepentingan akan terus terjadi.
"Saya ketika Stafsus Milenial ini diumumkan rada bingung dengan sejumlah previllege-nya seperti tetap boleh running startup yang dikelola, tak harus terus ngantor, dan lainnya. Ini mereka enak banget, akhirnya kesalahan elementer bernegara membuat kesandung. Ini negara bukan startup tak bisa dikelola ugal-ugalan," sesalnya.(id)