telkomsel halo

Menjaga kesehatan keuangan selama pandemi

05:35:09 | 17 May 2020
Menjaga kesehatan keuangan selama pandemi
JAKARTA (IndoTelko) - Penyebaran virus corona memberikan dampak signifikan pada sektor keuangan nasional yang turut mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan.

Mengelola keuangan saat pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi sejumlah masyarakat karena membutuhkan cara yang berbeda dari yang biasa dilakukan.

Melakukan langkah-langkah kecil secara finansial seperti menabung dan melakukan investasi, menjadi segelintir cara yang dapat dilakukan untuk bisa mempersiapkan skenario keuangan pasca pandemi Covid-19.

Firsan Nova, salah satu kontributor penulis The Iconomics yang juga CEO Nexus Risk Mitigation and Strategic Communication mengatakan masyarakat harus mulai mengelola tabungan secara bijak, “Pada situasi seperti ini masyarakat perlu memperketat pengelolaan uang di tabungan dan sebisa mungkin simpan tabungan tersebut di bank. Disarankan untuk tidak mengambil semua tabungan di bank guna meminimalisir pengeluaran yang tidak diperlukan. Rencanakan dana tabungan untuk bertahan sampai waktu yang lebih panjang sekitar 6 bulan hingga 1 tahun,” ungkap Firsan.

Pada masa pandemi ini, masyarakat Indonesia cenderung lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan dan memilih untuk lebih banyak menyisihkan pendapatannya untuk ditabung.

Data Bank Indonesia menunjukkan, pada Maret bulan rata-rata porsi pendapatan masyarakat yang digunakan untuk konsumsi adalah 69%. Turun dibandingkan Februari yaitu 69,2%. Sementara porsi pendapatan yang disisihkan untuk menabung naik dari 18,1% menjadi 18,6%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum masyarakat sudah mengurangi biaya untuk berbelanja dan memilih untuk menabung.

Di sisi lain, melalui pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No 1  tahun 2020 menjadi Undang-Undang, LPS diberikan beberapa wewenang tambahan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, serta menjamin tabungan milik masyarakat yang disimpan di perbankan akan tetap aman meski di tengah pandemi virus corona.

"Dalam situasi krisis seperti ini, masyarakat sebaiknya tidak membiarkan mentalitas bias mengontrol keputusan mereka. Bersama-sama kita harus mempersiapkan skenario setelah pandemi Covid-19 ini pulih. Pengusaha harus mulai berpikir tentang peluang bisnis kedepannya. Para pegawai kantor sebaiknya memanfaatkan masa-masa ini untuk meningkatkan keterampilan mereka berdasarkan kebutuhan pasar," kata Direktur Utama Amar Bank Vishal Tulsian.

Dalam jangka panjang, pengelolaan keuangan di tengah pandemi juga dapat dilakukan melalui investasi. Terdapat beberapa alternatif pilihan instrumen untuk berinvestasi di tengah pandemi ini, seperti menabung saham dan deposito. Dengan memilih deposito sebagai instrumen investasi dapat meminimalisir risiko fluktuasi pasar modal.

Penyebaran wabah corona membuat sejumlah saham yang potensial memiliki harga jual rendah, hal ini menjadikan momentum yang tepat bagi para investor untuk melakukan pembelian saham yang optimal. Namun, sebelum melakukan pembelian saham, tinjau portofolio saham dan pastikan saham yang dibeli merupakan saham yang berada dalam sektor yang berpotensi berkembang pasca virus corona mereda. Untuk meraih masa depan keuangan yang lebih baik, investor perlu memantau saham secara berkala dan lakukan investasi saham dalam jangka panjang.

Di sisi lain deposito turut menjadi salah satu pilihan instrumen investasi aman yang dapat dilakukan di tengah pandemi ini. Dengan bunga yang tetap menjadikan keuntungannya menyesuaikan dengan bunga yang dijanjikan oleh Bank.

GCG BUMN
"Untuk kondisi DPK Amar Bank, utamanya retail funding di awal Mei terlihat lebih stabil dan sudah mulai bergerak ke arah yang positif. Hal ini menandakan bahwa masyarakat mulai mempersiapkan keuangannya untuk pulih pasca pandemi ini berakhir," kata Head of Business Banking Amar Bank Eka Banyuaji.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year