telkomsel halo

Stimulus PSC tingkatkan pergerakan penumpang udara

05:04:29 | 26 Okt 2020
Stimulus PSC tingkatkan pergerakan penumpang udara
JAKARTA (IndoTelko)  – PT Angkasa Pura II (AP 2) optimistis stimulus tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau dikenal juga dengan Passenger Service Charge (PSC) dapat berdampak positif pada peningkatan lalu lintas penerbangan.

Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan memberikan stimulus PSC bagi 5 bandara PT Angkasa Pura II yaitu Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Kualanamu, Banyuwangi dan Silangit. Melalui stimulus tersebut, penumpang yang berangkat dari 5 bandara itu dibebaskan dari tarif PSC hingga keberangkatan pukul 00.01 WIB pada 1 Januari 2021 bagi yang membeli tiket mulai 23 Oktober – 31 Desember 2020.

President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan bersama stakeholder akan memanfaatkan stimulus ini secara maksimal.

“Dukungan yang diberikan pemerintah harus dimanfaatkan secara maksimal, sehingga aktivitas perekonomian tetap terjaga di tengah pandemi. Bandara Soekarno-Hatta sebagai  jangkar rute domestik (anchor airport) memiliki peran penting karena dapat menjadi motor penggerak penerbangan nasional,” jelas Muhammad Awaluddin.

Awaluddin meyakini 5 dampak positif sejalan dengan stimulus PSC ini, yaitu:

1. Meningkatkan utilisasi slot time penerbangan di atas 40%
Sebagai contoh, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 1.367 daily slot plan yang artinya di dalam 1 hari dapat melayani sebanyak 1.367 penerbangan (take off/landing). Adapun data pada 22 Oktober 2020 menunjukkan jumlah penerbangan pada hari itu sebanyak 517 penerbangan, atau sekitar 38% dari kapasitas slot yang ada.

“Kami menargetkan utilisasi slot penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat menyentuh sekitar 600 penerbangan per hari pada November, atau sekitar 43% dari kapasitas. Pada Oktober, rata-rata penerbangan masih sebanyak 400 – 500 penerbangan per hari,” jelas Muhammad Awaluddin.

2. Route dan destinasi penerbangan semakin bertambah
Pada saat normal, Bandara Soekarno-Hatta memiliki 81 destinasi (rute tujuan penerbangan), sementara berdasarkan data 22 Oktober 2020 rute yang dilayani sebanyak 63 destinasi. Sejalan dengan adanya stimulus PSC, maka diharapkan destinasi yang dibuka kembali dapat semakin banyak hingga mencapai kondisi pada saat normal.

3. Frekuensi penerbangan di 1 rute dapat mencapai ratio utilisasi 50%
Frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan dapat minimal mencapai ratio 50% khususnya untuk rute-rute sibuk, misalnya: Jakarta – Denpasar, dalam kondisi normal dilayani 49 penerbangan/hari namun di tengah pandemi 21 penerbangan/hari (43% utilisasi). Jakarta – Medan, dalam kondisi normal 39 penerbangan/hari namun di tengah pandemi 16 penerbangan/hari (41% utilisasi). Jakarta – Surabaya, dalam kondisi normal 51 penerbangan/hari namun di tengah pandemi 17 penerbangan/hari (33% utilisasi)

4. Tingkat keterisian penumpang di pesawat (load factor) dapat meningkat
Saat ini rata-rata load factor di penerbangan keberangkatan bandara-bandara Angkasa Pura II berkisar 40% hingga 45%. Dengan adanya stimulus yang membebaskan tarif PSC bagi penumpang pesawat, maka harga tiket dapat lebih rendah sehingga meringankan masyarakat untuk melakukan perjalanan dan diharapkan load factor meningkat maksimal mencapai 70% sesuai peraturan sesuai SE Dirjen Perhubungan Udara No 13/200 .

5. Jumlah penumpang pada November dapat meningkat tumbuh 20%
Angkasa Pura II memperkirakan jumlah pergerakan penumpang 5 bandara yang termasuk di dalam skema stimulus PSC dapat meningkat 20% pada November menjadi 1,74 juta orang, dibandingkan dengan Oktober.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang pada November diperkirakan mencapai 1,35 juta.

“Angkasa Pura II berkoordinasi dengan maskapai untuk meningkatkan slot time penerbangan (supply side), di antaranya dengan pembukaan rute domestik yang sempat ditutup di tengah pandemi dan penambahan frekwensi penerbangan di rute eksisting (demand side). Melalui lebih banyaknya pilihan penerbangan maka pasar akan terbentuk sehingga load factor meningkat dan pergerakan penumpang di bandara juga meningkat,” katanya.

GCG BUMN
Adapun sepanjang tahun 2020 ini diperkirakan jumlah penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II dapat mencapai sekitar 35 juta pergerakan orang.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year