JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan pengembangan 5G di Indonesia harus dilakukan secara komprehensif agar menjadi lompatan besar bagi inovasi digital di Indonesia.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Ismail mendorong penggelaran infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler generasi kelima atau 5G di Indonesia.
Dalam menghadirkan potensi 5G yang demikian besar dibutuhkan 5 aspek kebijakan yang komprehensif. “Yaitu regulasi, ketersediaan spektrum frekuensi radio, model bisnis yang efisien dan fleksibel, infrastruktur yang memadai, serta kesiapan perangkat, ekosistem, dan talenta digital,” ujarnya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dengan beragam aplikasi lokal dan talenta digital merupakan kunci pengembangan 5G untuk menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah di negerinya sendiri. Ia mengungungkapkan, hal ini sesuai dengan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 yang telah dirampungkan Kementerian Kominfo.
“Aplikasi lokal perlu terus dikembangkan karena dapat menjadi killer apps pada teknologi 5G. Untuk itu, pengembang lokal berbasis komunitas perlu terus diberikan kesempatan dan pembinaan berkelanjutan,” ungkapnya.
Untuk mewujudkannya, Kominfo menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship (DTS). Program ini memiliki kurikulum guna memperkaya skill yang sesuai untuk era 5G agar kompetensi SDM dapat semakin advance.
“Adopsi dan inovasi teknologi yang semakin terdorong karena hadirnya 5G disebabkan kapabilitas dari 5G itu sendiri, sehingga tidak hanya meningkatkan user experience di sisi human-to-human communications, tetapi juga di sisi human-to-machine communications dan machine-to-machinecommunications,” jelasnya.
Dengan demikian, melalui kehadiran 5G di Indonesia, adopsi dan inovasi teknologi diharapkan akan semakin terakselerasi guna mendorong transformasi digital pada 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.(ak)