JAKARTA (IndoTelko) - Initial Public Offering (IPO) yang digelar PT Bukalapak.com Tbk (Bukalapak) sukses menjaring sekitar 96 ribu investor membeli saham dengan kode BUKA itu.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi bahkan menjelaskan IPO kali ini merupakan yang terbanyak mendapatkan sambutan paling besar. "Bukalapak merupakan perusahaan tercatat yang mampu menarik minat investor paling banyak. Tercatat sekitar 96 ribu investor berpartisipasi pada pelaksanaan public offering perseroan," tambah Inarno.
Bukalapak menjadi perusahaan tercatat ke-28 yang melakukan IPO pada 2021. Secara total, Bukalapak menjadi perusahaan terbuka ke-740 di Bursa Efek Indonesia pada saat ini.
Pencatatan saham ini juga menoreh sejarah karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama yang melantai di BEI. "Bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara," kata Inarno menambahkan.
Dalam IPO ini, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Adapun PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga ditunjuk untuk bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek. Selain untuk investor lokal, IPO ini juga akan ditawarkan kepada investor internasional, sehingga Bukalapak mempercayakan UBS AG Singapore Branch dan Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai joint global coordinators dan joint bookrunners untuk memasarkan IPO kepada investor internasional.
CEO Bukalapak, Muhammad Rachmat Kaimuddin, menjelaskan perusahaan akan memastikan kerja perusahaan mengalami pertumbuhan yang positif dan menjanjikan. Kedepan, Bukalapak punya visi untuk mengembangkan UMKM Indonesia.
"Seluruh penggunaan dana IPO ini 100% untuk modal kerja perseroan dan anak usaha. Kami punya visi keadilan ekonomi yang adil dan merata. Kami mau memberdayakan UMKM, volume dan penjualannya lebih banyak, channel lebih banyak," ujar Rachmat.
Sesuai dengan ketentuan dalam penawaran umum perdana saham, Bukalapak menawarkan 25.765.504.800 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp 850 setiap sahamnya. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO ini, sekitar Rp 21,9 triliun, akan digunakan untuk modal kerja Bukalapak dan anak-anak usahanya guna melakukan investasi di beragam produk dan layanan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, serta keberlangsungan.
Plt Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim, yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Managing Underwriters) dalam IPO Bukalapak mengatakan, Bukalapak berhasil melalui proses IPO ini dan diterima dengan amat baik oleh para investor domestik dan internasional. Tercatat bahwa penawaran saham Bukalapak (melalui metode pooling) mengalami kelebihan permintaan sekitar 8,7 kali lipat.(wn)