JAKARTA (IndoTelko) - Duolingo mencatat rata-rata waktu yang dihabiskan orang Indonesia untuk belajar bahasa melalui aplikasi Duolingo adalah 19,5 menit per hari.
Hal ini menunjukkan bahwa orang Indonesia memiliki keinginan untuk meningkatkan kompetensi dirinya dengan memanfaatkan waktu senggang mereka untuk belajar bahasa.
Duolingo menggunakan pendekatan unik dalam membantu penggunanya belajar bahasa yang diinginkan. Aplikasi ini menerapkan metode gamifikasi yang dikombinasikan dengan video dan visual sehingga membuat proses belajar terasa lebih mudah dan menyenangkan. Selain itu, aplikasi ini juga mengadopsi kurikulum yang selaras dengan standar internasional dan didasarkan pada metodologi yang terbukti mendorong ingatan jangka panjang, terlebih pada tiap materi yang disajikan dalam aplikasi ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk diselesaikan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif mengingat pengguna tidak perlu menginvestasikan waktu yang terlalu banyak.
Belajar bahasa asing memberikan berbagai manfaat bagi setiap individu. Untuk itu, seiring dengan misinya dalam mengembangkan pendidikan terbaik di dunia dan memberikan akses bagi siapa saja, Duolingo telah mendemokratisasi pembelajaran bahasa asing dan memungkinkan para penggunanya untuk meningkatkan kompetensi mereka dengan mempelajari bahasa yang diinginkan tanpa ada batasan ruang dan waktu. Adapun bahasa populer yang paling banyak dipelajari orang Indonesia di Duolingo antara lain Bahasa Inggris, Bahasa Spanyol, Bahasa Jepang, dan yang paling diminati saat ini adalah Bahasa Korea.
Seiring dengan fenomena Korean Wave atau Hallyu yang mempengaruhi hampir seluruh aspek hiburan, jumlah orang yang ingin belajar bahasa Korea juga meningkat, terutama di Indonesia. Melihat pengaruh Korean Wave, belajar bahasa asing dapat menjadi langkah awal bagi generasi muda untuk meningkatkan kompetensinya dan mulai beradaptasi dengan tren global.
“Dahulu, mempelajari bahasa asing membutuhkan kelas, CD, atau tutor yang mahal. Tampaknya selalu tidak adil bahwa hanya mereka yang memiliki uang yang mampu memperoleh pendidikan yang baik, sementara mereka yang tidak memiliki uang hampir tidak dapat belajar membaca dan menulis. Ide ini menjadi misi perusahaan kami: mengembangkan pendidikan terbaik di dunia dan menjadikannya tersedia secara universal—misi yang masih memandu kami hingga saat ini,” kata CEO Duolingo Luis von Ahn, dal.
Dengan pelajaran yang berfokus pada kehidupan sehari-hari — misalnya, memesan makanan di restoran, bepergian ke kota-kota baru, dan berada dalam pertemuan keluarga – pelajar mendapatkan berbagai kosa kata dan tata bahasa yang diperlukan untuk mencapai tujuan mempelajari bahasa asing melalui latihan soal yang bervariasi dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
“Saya belajar bahasa Korea di Duolingo untuk membantu saya memahami lirik lagu dan makna aslinya. Duolingo membantu saya untuk belajar bahasa Korea dengan cara yang menyenangkan sehingga saya dapat memahami dan mengingat pelajaran lebih baik. Selain itu, aplikasi ini membantu saya untuk menyegarkan ingatan saya akan kosakata dan tata bahasa dan telah menjadi aplikasi yang bermanfaat di waktu luang,” kata Dewinta Anggesti, salah satu pelajar bahasa Korea di Duolingo.(wn)