JAKARTA (IndoTelko) - Populix membagikan laporan survei terbaru berjudul The Womenpreneurial Spirit in Indonesia yang mencakup insights seputar landskap perempuan pelaku UMKM tanah air. Survei tersebut memperlihatkan bahwa mayoritas perempuan Indonesia pernah berwirausaha untuk mencari penghasilan tambahan.
“Sebagai kelompok mayoritas di kalangan pelaku UMKM, perempuan berperan penting dalam menggerakkan perekonomian nasional. Terlepas dari ukuran bisnis yang dijalankan, di antara para perempuan yang disurvei, 79% responden mengatakan bahwa mereka pernah menjalankan usaha dengan menjual produk atau menawarkan jasa, dan mayoritas responden tersebut mengatakan akan terus menjalankan usahanya di masa depan,” ujar Chief Operating Officer Populix Eileen Kamtawijoyo.
Survei Populix menunjukkan bahwa 53% responden perempuan pernah menjual produk buatan orang lain, 33% menjual produk buatan sendiri, 30% menawarkan jasa, 13% membuat produk untuk dijual oleh orang lain, dan 10% bergabung menjadi anggota pemasaran bertingkat (Multi-Level Marketing/MLM).
Adapun jenis produk yang paling banyak dijual oleh responden perempuan adalah makanan (56%), pakaian (41%), dan kosmetik (27%). Sementara itu, juru ketik (14%), joki (9%), endorsement (6%), layanan antar-jemput (6%), dan jasa penerjemah (3%) merupakan pekerjaan sampingan dan layanan jasa yang paling banyak digeluti oleh perempuan Indonesia.
Untuk mempromosikan usaha mereka, para perempuan memilih untuk menggunakan platform pemasaran digital dan word-of-mouth. Secara khusus, tiga saluran utama yang dipilih adalah aplikasi pengiriman pesan (WhatsApp, Line, dan sebagainya), media sosial (Facebook, Instagram, TikTok dan sebagainya), serta menawarkan langsung kepada teman dan keluarga.
Alasan utama yang mendorong perempuan memutuskan untuk berwirausaha adalah menambah penghasilan pribadi (74%). Selain itu, para perempuan juga menjalankan usaha untuk mengisi waktu luang (47%), membantu perekonomian keluarga (35%), mencari kesenangan (25%), dan memanfaatkan momentum (19%).
Terdapat 43% responden perempuan yang mengatakan bahwa mereka akan memanfaatkan momentum Ramadan untuk menjalankan usaha. Di antara responden tersebut, sebanyak 66% responden berencana untuk menjual makanan, 37% responden berencana untuk menjual aneka minuman, dan 35% responden akan menjual pakaian.
Riset Populix menunjukkan bahwa 5 dari 10 responden perempuan masih menjalankan usaha secara aktif, dan 65% responden berencana untuk terus menjalankan usahanya di masa depan.
“Untuk menjaga daya saing, pelaku UMKM dituntut untuk terus beradaptasi mengikuti perkembangan digital dan permintaan pasar. Sebagai bentuk komitmen Populix untuk memberdayakan para pahlawan ekonomi dengan keputusan berbasis data, kami memiliki layanan survei self-service Poplite yang dapat digunakan para pelaku UMKM, termasuk mereka yang sempat berhenti dan berencana untuk kembali memulai usahanya. Dengan Poplite, para pelaku UMKM bisa membuat survei sederhana untuk mengetahui persepsi calon pelanggan terhadap usaha yang akan kembali mereka geluti. Dengan begitu para pelaku UMKM ini bisa mengikuti perkembangan tren pasar, bahkan melakukan inovasi produk atau jasa yang mereka tawarkan, dan mendapatkan penghasilan yang lebih maksimal,” tambah Eileen.(wn)