telkomsel halo

Laba Indosat Ooredoo Hutchison turun 25,2%

05:07:33 | 29 Apr 2022
Laba Indosat Ooredoo Hutchison turun 25,2%
 

Q1-22, Indosat Ooredoo Hutchison sudah untung Rp129 miliar
 
JAKARTA (IndoTelko)– Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) atau IOH melaporkan kinerja keuangannya untuk kuartal pertama tahun 2022 (Q1-22).

“Mewakili Manajemen IOH, saya dengan senang hati menyampaikan kinerja keuangan dan operasional yang kuat di awal tahun 2022. Hasil ini mencerminkan visi yang kami bayangkan untuk IOH melalui merger dengan skala yang ditingkatkan, kekuatan finansial, dan kemampuan yang memungkinkan kami mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi Indonesia menjadi masyarakat digital. Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi produk, mengintegrasikan jaringan kami, dan menempatkan pengalaman pelanggan sebagai fokus utama operasional bisnis kami,” ungkap President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha.

Dikatakannya, integrasi karyawan dan jaringan IOH diwujudkan dengan cara yang dipercepat. Sebesar 20% dari inisiatif integrasi Perusahaan dari strategi implementasi 9 kuartal telah selesai, sementara sinergi aktual lebih cepat dari target. Perseroan dengan cepat melakukan proyek percontohan untuk mengintegrasikan jaringannya dengan teknologi Multi- Operator Core Network (MOCN) setelah selesainya merger.

“IOH akan terus menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dan pemegang saham, serta mempercepat transformasi digital Indonesia. Dalam jangka panjang, Perseroan akan mendukung pemerintah dalam memberikan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia dengan memperkuat infrastruktur jaringan dengan penambahan 11.400 site baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh tanah air, yang ditargetkan selesai pada tahun akhir tahun 2025,” katanya.

IOH mencatat total pendapatan di kuartal pertama 2022 sebesar Rp10,8 triliun naik 48% dibanding periode sama tahun lalu Rp7,3 triliun.

EBITDA tercatat sebesar Rp4,38 triliun atau naik sebesar 29,1%, imbas dari penggabungan usaha.

EBITDA margin tercatat sebesar 40,3% pada kuartal I 2022. Laba yang diraih sepanjang Q2-22 adalah Rp128,7 miliar turun 25,2% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp172,2 miliar.

Penurunan laba disebabkan oleh peningkatan beban operasional, peningkatan beban depresiasi dan amortisasi, serta peningkatan biaya finansial, sebagai dampak dari penggabungan dua perusahaan, yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan.

Setelah penggabungan usaha, pelanggan Perusahaan meningkat sebesar 57,7% menjadi 94,6 juta pelanggan pada Q1-22. Hal ini sedikit berimbas pada Average Revenue per User (ARPU) yang turun menjadi Rp32,0 ribu di kuartala I 2022, dari sebelumnya sebesar Rp32,7 ribu pada TW 2021.

GCG BUMN
Perluasan basis pelanggan menghasilkan pertumbuhan trafik data yang kuat sebesar 98,5% YoY pada TW1 2022. Selain itu, cakupan jaringan Perusahaan juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G menjadi sebesar 120 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year