telkomsel halo

Pendapatan SAS Cloud tumbuh 19% pada tahun 2021, ini rahasianya

03:33:38 | 28 May 2022
Pendapatan SAS Cloud tumbuh 19% pada tahun 2021, ini rahasianya
JAKARTA (IndoTelko) - SAS mempertaruhkan masa depan perusahaannya pada platform analitik cloud yang kuat serta mempunyai solusi industri cloud-first yang digerakkan oleh AI (Artificial Intelegent). Ini adalah pendekatan cloud-first analitik dan AI yang dapat memudahkan transformasi digital bagi pelanggan. Dan ini adalah momentum cloud SAS sedang dibangun.

Terlepas dari tekanan dan ketidakpastian pandemi, terbukti pendapatan cloud global SAS melonjak 19% pada tahun 2021. Dengan hasil yang telah menunjukkan angka positif, SAS telah memperdalam portofolio industrinya yang luas dengan solusi yang mendukung ilmu kehidupan, energi, dan martech.

Data dari McKinsey & Company, 70% perusahaan yang menggunakan teknologi cloud berencana untuk meningkatkan anggaran cloud mereka. Pasar komputasi awan publik diproyeksikan akan tumbuh menjadi $800 miliar pada tahun 2024, dengan peng-implementasian-nya di semua industri – ritel, media, telekomunikasi, pendidikan, perbankan, asuransi, dan lainnya.

Sebuah Studi dari Total Economic Impact™ terbaru dari Forrester Consulting menunjukkan bahwa organisasi yang menerapkan SAS® Viya® di Microsoft Azure dapat memperoleh hasil yang signifikan hanya dalam 14 bulan. Faktanya, satu perusahaan telah melipatgandakan investasinya lebih dari tiga kali lipat dalam tiga tahun, hasil ini telah dieksplorasi melalui webinar yang diselenggarakan oleh SAS dengan tema Driving 204% ROI With SAS Viya On Microsoft Azure pada 18 Mei lalu.

SAS menggunakan warisan selama puluhan tahun sebagai jembatan ke masa depan, langkah pertma adalah mengembangkan SAS® Viya® sebagai platform analitik cloud-first. Upaya itu berjalan selaras dengan investasi kemitraan strategis yang sedang berlangsung, termasuk Microsoft Azure. Baru-baru ini, SAS bergabung dengan mitra baru Cosmo Tech untuk memperkuat kemampuan digital pada simulasi kembar miliknya.

Dikatakan Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Technology Officer SAS, Bryan Harris, pihaknya  mengubah portofolio kami menjadi cloud-native dan cloud-portable sehingga pelanggan dapat mempercepat perpindahan mereka ke cloud dan memperluas penggunaan analitik, pembelajaran mesin, dan AI mereka. “Pada akhirnya, kami ingin platform dan solusi industri kami menjadi bagian penting dari inovasi analitik bagi setiap pelanggan,” katanya.

GCG BUMN
Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President dan Chief Information Officer SAS, Jay Upchurch mengatakan, karena SAS adalah cloud-first dan cloud-agnostic, sehingga memiliki sifat membantu pelanggan mengelola kompleksitas analisis data yang intens pada sebuah cloud, hal ini merupakan sifat kedua. “Pelanggan kami tidak perlu khawatir tentang kompleksitas data atau detail menjalankan beban kerja analitik di cloud, karena SAS memberi mereka keahlian yang mereka butuhkan,” katanya. “Analitik SAS di cloud memberi pelanggan kami keuntungan yang berbeda, baik mereka menggunakan SAS Viya atau solusi industri,” tambahnya.  (ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year