NUSA DUA, BALI (IndoTelko) - Setelah sempat terhenti selama 2 tahun akibat pandemi, untuk ke-7 kalinya Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) kembali digelar oleh PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak perusahaan Telkom Indonesia.
Acara yang digelar di Nusa Dua, Bali ini diselenggarakan selama 2 hari, 21–22 September 2022 mengangkat tema "Reconnecting Regions, Reviving Digital Ecosystems". Acara yang rencananya akan dihadiri tidak kurang 600 peserta yang mewakili sekitar 200 perusahaan telekomunikasi regional dan global tidak hanya sekedar seminar dan diskusi, namun lebih ke networking.
Dikatakan Direktur Utama (CEO) Telin Budi Satria Dharma Purba saat Press Conference hari ini, terjadi peningkatan jumlah peserta, di mana penyelenggarakan 2 tahun lalu sebanyak 500 peserta, tahun ini mencapai 600 peserta. "Tahun ini ada 600 peserta, sekitar 60% nya merupakan perusahaan global. Sebanyak 50% nya perusahaan dari Asean, 10% dari Notrh Amerika, dan sisanya dari Eropa," katanya.
"Kami menyediakan waktu bagi para pelaku dan partnernya untuk deal-deal bisnis nya di sini, tidak melulu conference. Kami siapkan waktu setengah hari conference dan setengah hari networking. Para pelaku industri akan meeting dengan beberapa partner dan customer-nya untuk deal-deal bisnis di sini,” jelasnya.
Senada dengan Budi, Direktur Wholesale & International Service Telkom Indonesia Bogi Witjaksono mengatakan, "Berkolaborasi itu sebuah keharusan. Batic merupakan suatu platform pertemuan saling bertukar pikiran, menjalin hubungan konektivitas telko. Juga jadi tempat sharing pelaku industri digital di seluruh dunia."
Ditegaskan Bogi, Telin akan difokuskan untuk berkolaborasi dengan pemain-pemain ICT, khususnya pengembangan infrastruktur internasional.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT.Telkom Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan, Batic merupakan ajang untuk membangun komunikasi antar pelaku industri ICT baik di dalam negeri maupun global.
Dijelaskannya, Batic juga menjadi kesempatan bagi Telkom Indonesia dan Telin, sebagai wakil pelaku industri ICT di Indonesia untuk memperkenalkan peluang bisnis sektor digital dalam negeri ke perusahaan ICT global.
"Kita akan memperkenalkan berbagai pengembangan digitalisasi di berbagai sektor, baik itu pendidikan, kedokteran dan kesehatan, dan lebih banyak sektor. Kita tidak akan bisa jalan sendirian. Kita juga membuka peluang dengan mengundang mereka datang ke sini, lebih mengenal Indonesia, dan kita harapkan juga sebisa mungkin tertarik untuk berinvestasi di sini, atau berpartner dengan berbagai perusahaan di sini termasuk di antaranya Telkom Group, Telin," jelas Ririek.
Ditambahkannya, nantinya kita harapkan bisa mendorong digitalisasi di Indonesia yang nantinya lebih mendorong Indonesia untuk lebih maju, diberbagai sektor dan setara dengan negara-negara yang sudah lebih dulu maju. (sg)