telkomsel halo

Data Enthusiast Day 2022 kembali digelar, mengenal data scientist

09:30:00 | 24 Sep 2022
Data Enthusiast Day 2022 kembali digelar, mengenal data scientist
JAKARTA (IndoTelko) -- Data Academy kembali menggelar acara tahunan Data Enthusiast Day 2022 yang bertujuan memperkaya talenta data Indonesia dalam bidang data science dan artificial intelligence (AI) dengan tema “Data Science & AI Goes Mainstream - When Data and AI play an important role in organizations“.

Luthfy Ardiansyah selaku CEO Data Academy menjelaskan bahwasanya keilmuan data dan AI saat ini tidak hanya menjadi bagian dari analisa untuk pengambilan keputusan, tapi menjadi bagian dari operasional sehari-hari suatu organisasi seperti sales, distribution dan lainnya bahkan menjadi interaksi kepada pelanggannya.

Acara daring ini berhasil menarik lebih dari 700 peserta pendaftar yang terdiri dari akademisi, industry and government, mulai dari siswa, mahasiswa, guru, dosen hingga profesional yang tersebar di 11 provinsi pada Rabu (14/09) di Jakarta. Penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat menarik minat siswa dan mahasiswa dalam bidang data science dan AI, serta  memperkecil gap antara ketersediaan talenta dan kompetensinya antara kebutuhan di dunia Industri dan ketersedian di pada dunia edukasi.

Sebagai platform pembelajaran yang mendorong terjadinya link and match, Data Academy memberikan sinergi yang berkesinambungan antara edukasi, korporasi, instansi pemerintah, komunitas, principal dan para profesional. Sebagai pusat pembelajaran data science Data Academy juga menyediakan sertifikasi Nasional maupun Internasional di bidang Data, serta pembelajaran e-learning melalui www.kognitify.com.

Pada sesi pertama Data Enthusiast Day 2022, Tanti Ruwani selaku Data Science Expert dari Data Academy hadir sebagai pembicara menjelaskan tentang perkembangan blockchain sebagai ruang penyimpanan data masa kini. Blockchain yang berperan sebagai data storage dan memungkinkan pendistribusian data serta penyimpanan data yang dijamin immutable atau tidak akan diubah oleh pihak manapun. “Blockchain dapat menjadi sebuah peluang bagi dunia bisnis untuk menciptakan rasa percaya pada pelanggan,” ujarnya. 

Di sesi kedua, Kepala Pusat Riset Informatika BRIN, Dr. Didi Rosiyadi hadir untuk menjelaskan hasil penelitian dari skema watermaking yang dapat memproteksi dan menjadi solusi untuk menjaga data agar tetap aman dari serangan berdasarkan diversity method. “Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan proteksi dan menjadi solusi untuk menjaga agar data tetap aman dari berbagai serangan cyber” katanya. 
 
Antusiasme peserta semakin terlihat saat pemaparan terkait blockchain dan metode watermarking dari BRIN yang sesuai dengan topik nasional terhangat yaitu kebocoran data di instansi pemerintahan.

“Jika dahulu dalam membangun bisnis dibutuhkan 4M (money, man, material, method) untuk saat ini dibutuhkan data science seiring dengan makin canggihnya jaman untuk mendukung perkembangan bisnis. Maka, pentingnya data science dalam suatu operasional bisnis, dan akan menjadi sulit bagi pelaku bisnis untuk bertahan jika tidak memiliki kemampuan untuk mengelola data” ujar Richardus Eko Indrajit Pembina APTIKOM dalam paparannya pada sesi ketiga. 

Senior Project Manager Data Science PT Pupuk Indonesia (Persero) Yetty Endarwati turut menjelaskan, bagaimana data science punya peranan penting dalam sebuah bisnis khususnya untuk Pupuk Indonesia saat ini. “Dengan positioning Pupuk Indonesia yang baik, maka kami juga mulai memanfaatkan data science untuk otomatisasi pengambilan keputusan di PT Pupuk Indonesia. Dimulai dengan mengimplementasikan data science di bidang marketing, sales and distribution, kini di tahun 2022 telah merambah dalam bidang produksi dan pengadaan. Rencananya, di tahun 2023, 2024, dan 2025 akan merambah pada bidang Human Capital and Finance, Logistic, Trading, serta Food, Utility dan EPC,” ujarnya. 

Menurut World Economic Forum, data scientist termasuk ke dalam 10 pekerjaan yang sangat dibutuhkan di tahun 2022. Saat ini otomatisasi sudah menjadi pilihan perusahaan agar lebih efisien dan kompetitif dalam operasionalnya. Komisioner BNSP Bidang Sertifikasi, Bonardo Aldo Tobing menjelaskan saat ini Indonesia masih dalam kondisi kekurangan sumber daya manusian di bidang science. Padahal populasi usia produktif masyarakat Indonesia di tahun 2022 ini meningkat demografinya. “Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara sektor industri, lembaga pendidikan, dan badan sertifikasi untuk mempersiapkan SDM di bidang data science untuk menciptakan generasi atau SDM yang mampu di bidang data science” ujarnya. 

Pada sesi terakhir, Nadia Alatas selaku ketua Asosiasi Data Sains dan AI (ASDASI) menyampaikan bahwa data AI dan data science menjadi penting ketika adanya perubahan pola kerja dan pembelian konsumer yang berawal dari krisis yang dihadapi saat ini. Kedepannya, diprediksi AI dan data science akan menjadi navigator di masa mendatang bagi industri dan pelaku bisnis, yang dapat berkembang setiap tahunnya. “Kedepannya, para pelaku bisnis akan mulai menyesuaikan pola bisnis di jaman sekarang dan berinvestasi dengan menggunakan AI dan data science” ujarnya. 

GCG BUMN
Selain pemaparan dan diskusi yang disampaikan para pembicara, para peserta Data Enthusiast Day 2022 juga berkesempatan mendapatkan workshop bersama para ahli di bidang science seperti Reza Anwar CTO Inamart, Satrio Prabandaru selaku data science expert dan Rahmah selaku Digital Marketing Specialist dari Data Academy. (tep)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories