JAKARTA (IndoTelko) -- PT Angkasa Pura II, pengelola 20 bandara di Indonesia, bertemu dengan sejumlah organisasi dunia pada awal bulan ini.
Setelah bertemu dengan regulator penerbangan global yakni International Civil Aviation Organization (ICAO) pada 3 November 2022 di Montreal (Kanada), AP II pada 5 November 2022 menggelar rapat dengan Airport Council International (ACI) yang juga berkantor pusat di Montreal.
“Pertemuan AP II dengan ACI untuk mengeksplorasi sinergi dan kolaborasi sehingga bandara AP II dapat selalu memenuhi tren global yang terus berkembang di industri aviasi,” ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin.
ACI merupakan organisasi dengan 701 anggota yang mengoperasikan 1.933 bandara di 183 negara.
Pada pertemuan ini President Director AP II Muhammad Awaluddin langsung disambut orang nomor satu ACI yakni Director General ACI Luis Felipe de Oliveira, yang didampingi oleh VP of Global Assessments and Training Kevin Caron; Director of Customer Experience and Strategi ASQ Andre Bolduc; Manager of Customer Experience Solutions ASQ Silvana Gomez; dan SVP of Programmes and Commercial Service Antoine Rostworowski.
Pengembangan sumber daya
Di dalam pertemuan, President Director AP II Muhammad Awaluddin menyampaikan bahwa aspek terpenting bagi suatu organisasi adalah sumber daya manusia.
“Pengembangan SDM merupakan yang paling utama, karena menjadi faktor penting dalam setiap proses pengembangan dan pembangunan bandara. AP II sangat fokus dalam meningkatkan kapabilitas dan kompetensi SDM. Untuk itu, kami membangun Airport Learning Center (ALC) di kawasan Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan pusat pendidikan terintegrasi pertama di Indonesia untuk mengantisipasi pengembangan operasional dan layanan kebandarudaraan di masa depan,” ujar Muhammad Awaluddin.
Dalam hal pengembangan SDM, dibahas juga mengenai program AP II dan ACI yakni Airport Management Excellence Program (AMEP) dan Airport Management Profesional Accreditation Program (AMPAP) bagi SDM di AP II.
Director General ACI Luis Felipe de Oliveira terkesan dengan upaya AP II membangun fasilitas modern dan berbagai program yang dijalankan untuk pengembangan SDM di sektor kebandarudaraan.
“AP II dan ACI dapat berkolaborasi untuk training center di Airport Learning Center,” ujar Luis Felipe de Oliveira.
Airport infrastructure & facilities
AP II dan ACI juga membahas mengenai infrastruktur dan fasilitas bandara.
Muhammad Awaluddin menuturkan AP II telah membangun infrastruktur dan fasilitas, termasuk yang dilengkapi teknologi terkini, seperti misalnya Bandara Soekarno-Hatta yang sudah memiliki gedung Airport Operation Control Center (AOCC) untuk implementasi penerapan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM); lalu Airport Infrastructure Control Center (AICC) guna memantau fasilitas dan infrastruktur; kemudian Land Transportation Control Center (LTCC) untuk memantau operasional angkutan publik.
“Pembangunan infrastruktur tersebut juga didukung pengembangan soft infrastructure atau infrastruktur digital, antara lain melalui aplikasi iPerform yang digunakan internal AP II untuk memantau operasional, komersial dan layanan di bandara, serta aplikasi travelin yang untuk layanan bagi masyarakat.”
Muhammad Awaluddin menuturkan AP II akan melibatkan ACI guna mendorong agar infrastruktur dan fasilitas tersebut dapat lebih maksimal dan optimal.
“Expert (tenaga ahli) dari ACI akan melakukan kalibrasi terhadap berbagai infrastruktur dan fasilitas di bandara-bandara AP II, termasuk fasilitas yang dilengkapi teknologi terkini. Tujuannya, agar infrastruktur dan fasilitas tersebut dapat lebih optimal dan selalu sesuai standar global,” ujar Muhammad Awaluddin.
Nantinya, expert dari ACI juga akan melakukan assessment atau uji kelayakan terhadap program Airport ID yang dicetuskan AP II guna mendukung penggunaan biometric face recognition dan fast track bagi penumpang pesawat.
Luis Felipe de Oliveira menuturkan ACI memiliki program yang dinamakan Airport Excellence (APEX). “Expert dari ACI akan membantu suatu bandara dapat beroperasi optimal, selalu memenuhi ketentuan, dan sesuai standar di dunia aviasi.”
Adapun ACI dan AP II juga membahas mengenai digital retail di bandara-bandara guna mendorong pendapatan non-aeronautika.
“ACI memiliki platform ACRIS (Aviation Community Recommended Information Services) untuk meningkatkan kolaborasi di antara stakeholder. Tujuan ACRIS adalah untuk aspek ekonomis, lingkungan, operasional pesawat, hingga mendukung fasilitas touchless yang dapat digunakan penumpang pesawat,” ujar Luis Filipe de Oliveira.
Platform ini dapat terhubung dengan aplikasi iPerform yang digunakan untuk memantau aspek komersial, operasional dan layanan. (sar)