JAKARTA (IndoTelko) - Aurora Tech Award, inisiatif nirlaba dari inDrive, platform mobilitas global dan layanan perkotaan, baru-baru ini mengumumkan pemenang tahun ini dalam upacara online pada Hari Perempuan Internasional.
Terdapat 400 orang pendaftar dan kemudian terpilih menjadi 22 nominasi, dengan dua penerima nominasi berasal dari Indonesia. Dua kandidat asal Indonesia adalah Anggaris Anggia (Ghea) Cininta P. dan proyeknya GenEd, solusi berbasis pendidikan yang berfokus pada pemberdayaan pendidik; serta Marisa Paramita dan startup-nya, Ibu Punya Mimpi, sebuah platform web dengan pendidikan online dan peluang kerja untuk para ibu di Indonesia dan sekitarnya.
Elizabeth Mwangi dengan startup Gwiji berhasil menjadi pemenang pertama. Dimana startup Gwiji ini menghubungkan petugas kebersihan yang tinggal di daerah kumuh Nairobi dengan klien lokal. Diluncurkan pada Mei 2022, Gwiji telah mampu menyelesaikan lebih dari 2.000 pesanan kebersihan dan meningkatkan pendapatan petugas kebersihan dari $2 menjadi $10 per hari.
"Melalui Gwiji, kami telah mampu memberdayakan kemampuan ekonomi lebih dari 150 perempuan yang hidup di bawah garis kemiskinan di Nairobi dengan menghubungkan mereka dengan lebih dari 500 klien. Para perempuan ini adalah pencari nafkah dalam keluarga mereka. Dengan pekerjaan yang mencukupi, keluarga para perempuan ini dapat memenuhi kebutuhan keluarga, dan menyekolahkan anak-anak mereka," katanya.
Pemenang kedua diberikan kepada Iva Gumnishka dari Bulgaria, yang mendirikan Humans in the Loop, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan anotasi data untuk layar komputer. Iva berhasil mendapatkan hadiah senilai $20.000 (Rp308 juta), berkat perusahaannya yang didirikan untuk pengungsi dan orang-orang yang hidup dalam situasi konflik, dengan memberi mereka akses ke pekerjaan jarak jauh yang mudah diakses, dan dapat mereka lakukan secara online dengan aman dari rumah. Mereka mempelajari keterampilan penting tentang cara melatih dan mengawasi model AI melalui pekerjaan anotasi.
Rocket Learning, sebuah startup yang menyelenggarakan komunitas guru-orang tua digital yang dibuat oleh Namya Mahajan dari India, dianugerahi juara ketiga dan hadiah uang tunai senilai $10,000 (Rp154 juta).
Proyek ini membuat pendidikan anak usia dini tersedia untuk keluarga berpenghasilan rendah. Hal ini didasarkan pada potensi perkembangan anak usia dini sebagai pendorong pemberdayaan perempuan dan partisipasi angkatan kerja, serta hasil belajar dan kehidupan anak-anak.
Direktur Eksekutif Aurora Tech Award Ekaterina Smirnova mengatakan, penghargaan tahun ini tidak hanya mengakui upaya para pendiri yang luar biasa ini, tetapi juga mendukung para pemenang dengan hadiah uang tunai untuk membantu mereka mencapai tujuan mereka. "Kami akan terus mendukung para perempuan hebat ini, dengan menawarkan sumber daya bimbingan untuk berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut startup mereka," nya.
Didirkan pada 2021 oleh inDrive; perusahaan mobilitas dan layanan perkotaan terkemuka dunia, Aurora Tech Award mendukung pengusaha perempuan yang memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mengembangkan komunitas mereka dengan tujuan memperjuangkan kesetaraan gender di industri teknologi.
InDrive dan Aurora Teach Award memberikan pengakuan perempuan yang telah menjadi kekuatan pendorong di balik pembangunan dan pengembangan masyarakat untuk dapat mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan keuangan. (mas)