Poynter dan Meta gelar kursus untuk jurnalis di Aspac

JAKARTA (IndoTelko) - Sebuah kursus untuk mengecek kebenaran suatu berita (fact-checking) dibuat secara gratis oleh International Fact-Checking Network (IFCN) dalam naungan lembaga non-profit; Poynter Institute bersama Meta, yang ditujukan bagi para jurnalis di kawasan Asia Pasifik.

Ada 3 modul yang diberikan dan berfokus pada pengenalan terhadap pemeriksaan fakta, verifikasi dan penyanggahan, serta menangani disinformasi terkait kesehatan. Kursus ini akan membantu para jurnalis untuk mengecek kebenaran pada suatu berita.

Para jurnalis akan dilengkapi dengan metodologi pemeriksaan fakta, alat, dan teknik yang dapat membantu mereka dalam melakukan pemeriksaan tersebut.

Disediakan dalam 15 bahasa termasuk Bahasa Indonesia, kursus ini dapat diikuti dengan total durasi dari dua hingga tiga jam. Para jurnalis, akademisi, dan pemeriksa fakta di seluruh wilayah didorong untuk mengambil kursus bersertifikat ini. Sertifikat yang diberikan adalah sebagai bentuk penghargaan atas komitmen para peserta untuk memperbaiki ekosistem informasi secara di masing-masing wilayah.

Direktur IFCN Ferdi Özsoy mengatakan, "Dengan menyediakan kursus pengecekan fakta ini kepada para jurnalis, IFCN dan Meta bertujuan agar tiap individu dapat menggunakan perangkat yang diperlukan untuk memerangi misinformasi dan memperkuat keunggulan jurnalistik di kawasan Asia Pasifik."

Ditambahkan Kemitraan Integritas dan Berita untuk Meta di Asia Pasifik Aya Lowe, kursus ini sebenarnya dapat diakses oleh siapa saja yang tertarik untuk belajar bagaimana cara memeriksa fakta, jadi mereka bisa mengecek kebenaran dari sebuah berita yang mereka temui sehari-hari.

"Pemeriksaan fakta adalah pilar penting dalam pekerjaan kami di Meta untuk mengatasi kesalahan informasi, dan kami percaya bahwa pelatihan seperti ini sangat berguna untuk membantu memerangi informasi yang tidak benar hingga akhirnya dapat memperbaiki keseluruhan sistem," ujarnya.

Meta dan IFCN bekerja sama untuk mendukung ekosistem informasi melalui Meta Third Party Fact-Checking Program. Program ini mendukung para jurnalis dalam memerangi misinformasi di kawasan Asia Pasifik. (mas)