telkomsel halo

Rilis buku ABCDX, masyarakat tak perlu khawatir akan kemajuan teknologi informasi

06:05:20 | 18 May 2023
Rilis buku ABCDX, masyarakat tak perlu khawatir akan kemajuan teknologi informasi
JAKARTA (IndoTelko) - Kehadiran teknologi baru saat ini, seperti kecerdasan buatan, blockchain, komputasi awan, hingga data science perlu disambut positif. Masyarakat tidak perlu khawatir bahkan merasa terancam terhadap teknologi tersebut, karena semua teknologi tersebut akan dikendalikan manusia,

Hal ini dikatakan Sri Safitri dan Cahyana Ahmadjayadi, dua praktisi senior Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Indonesia, saat merilis buku mereka, "ABCD....X:Xperience Matters, Teknologi untuk Peradaban Digital" beberapa waktu lalu.

Sri Safitri yang juga adalah Head of Digital Vertical Ecosystem PT Telkom Indonesia mengatakan, kecerdasan buatan yang tengah naik daun seperti ChatGPT pun, tetap tidak akan bisa memberikan jawaban yang bagus, menarik, dan praktis apabila yang mengajukan pertanyaan pun tidak sama bagus.

“Jangan pernah lupakan bahwa rumpun ChatGPT yakni artificial intelligence, itu ada kata art di bagian depannya. Ada kata seninya, dan itu semua hanya akal dan perasaan dari manusia yang bisa mengendalikannya,” katanya.

Hadir dalam peluncuran buku tersebut para tokoh TIK Indonesia, seperti Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Fajrin Rasyid, Dirut Allo Bank Indra Utoyo, Prof Hamman Riza (Ketua Umum KORIKA/ Ketua BPPT 2019-2021), Rektor Tel-U Prof Adiwijaya, Koesmarihati (Dirut Telkomsel 1995-1998), EVP Digital Business PT Telkom Indonesia Komang Aryasa, dan lainnya.

Buku setebal 190 halaman dan ber-ISBN 978-623-5466-45-3 itu terdiri atas 7 bab. Diawali dengan pembasan terkait situasi kondisi selepas pandemi, buku kemudian membahas A (Artificial Intellegence), B (Blockchain), C (Cloud Computing), D (Data Science), X (Customer Xperience), serta konklusi-insight.

Ditambahkan Sri, kehadiran aneka teknologi itu harus digenapi sisi pengalaman terbaik bagi masyarakat dengan simplikasi proses bisnis. Negara Timur Tengah sudah punya seperti Arab Saudi punya Wakil Menteri Bidang CX yang bermakna apapun teknologinya, harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan publik.

Cahyana Ahmadjayadi, penulis buku yang pernah menjadi Dirjen Aptika Kementerian Kominfo dan Komisaris PT Telkom ini menambahkan, pengalaman pengguna sangat penting ketika teknologi sudah berkembang menjadi mesin yang bisa belajar (thingking machine).

“Manusia memang ciptaan Ilahi yang berakal, tapi teknologi bisa mempelajari cara berakal dengan kecepatan 100 kali lebih cepat. Karena itu, apapun kecepatan eksponensial teknologi, tetap ujungnya bagaimana pengalaman pengguna dengan itu,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia Fajrin Rasyid mengatakan, ragam dan kecepatan teknologi sangat menarik, namun demikian pihaknya antara bisa membayangkan dan tidak bisa membayangkan bentuk ke depannya.

Apa yang relevan 5-10 tahun lalu, bisa dengan cepat tidak aktual lagi pada hari ini. Pun demikian, pengalaman menunjukkan bahwa profesi tertentu tidak serta merta hilang dengan kehadiran teknologi karena tetap manusia sebagai pengendali arah teknologi.

Sementara, Rektor Tel-U Prof Adiwijaya mengatakan, spirit konsep Society 5.0 yang banyak diterapkan negara maju, tetap menekankan kehadiran teknologi yang berpusat pada manusia. Sebab, secepat apapun teknologi, dia akan tetap butuh pengendali logika operasional yang bertumpu pada akal manusia.

GCG BUMN
“Orang belajar akunting di kampus 4 tahun, kemudian katanya digantikan apps. Ini memang keniscayaan, akan tetapi jangan lupa kalau apps tidak akan faham logika dan konteks soal modal bergulir, kapan harus menyertakan modal. Konteks ini hanya dimiliki manusia,” ujarnya. (mas)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories