Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kembali membuka seleksi jabatan Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).
Pelaksanaan seleksi ulang dilakukan karena peserta seleksi sebelumnya belum ada yang lolos sampai tahapan asesmen.
Untuk sementara Inspektur Jenderal Kementrian Kominfo Arief Tri Hardiyanto ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Dirut BAKTI guna memastikan program unggulan di Badan Layanan Umum (BLU) itu tetap bergulir.
BAKTI memiliki proyek peluncuran dua satelit pemerintah hingga Palapa Ring Integrasi diharapkan berjalan sesuai timeline yang direncanakan. Di samping itu, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan Kominfo tetap melanjutkan proyek pembangunan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) sekalipun dibayangi kasus korupsi yang menjerat eks Menkominfo Johnny G Plate.
Sejauh ini dari pantauan di website resmi Kominfo per 4 Juni 2023 baru 6 peserta terdaftar sejak seleksi ulang dibuka Rabu (31/5).
Pendaftaran dan penyampaian dokumen kelengkapan administrasi dilakukan secara daring mulai tanggal 31 Mei sampai 14 Juni 2023 melalui laman seleksi https://seleksi.kominfo.go.id.
Seperti seleksi jilid pertama, pencarian Dirut Bakti kali ini akan melewati berbagai tahapan seleksi, mulai dari persyaratan administrasi, tes penulisan makalah, tes asesmen, wawancara, sampai wawancara dengan menteri.
Rinciannya:
Pengumuman: 31 Mei-14 Juni 2023
Penerimaan berkas lamaran: 31 Mei-14 Juni 2023
Pengumuman hasil seleksi administrasi: 23 Juni 2023
Tahapan penulisan makalah: 26 Juni 2023
Pengumuman hasil tes penulisan makalah: 5 Juli 2023
Assessment test: 10-11 Juli 2023
Pengumuman hasil assessment: 31 Juli 2023
Tahap wawancara: 3-4 Agustus 2023
Pengumuman tiga besar hasil seleksi tahap wawancar: 14 Agustus 2023
Wawancara dengan menteri: tentatif
Pengumuman hasil akhir 21 Agustus 2023
Membaca persyaratan bagi pendaftar, ada beberapa perubahan yang signifikan yakni usia peserta bisa menjadi 55 tahun per tanggal 30 September 2023 dan bagi profesional memiliki pengalaman managerial dan teknis pada industri/bidang telekomunikasi, teknologi informasi dan komunikasi, yang diduduki secara kumulatif paling singkat selama 5 tahun.
Pada seleksi pertama dimana semua peserta dianggap tak memenuhi lolos, syaratnya adalah berusia paling tinggi 53 tahun per tanggal 31 September 2023 dan profesional memiliki pengalaman di bidang telekomunikasi, teknologi informasi dan komunikasi, dan/atau pengelolaan dana yang diduduki secara kumulatif paling singkat selama 7 tahun.
Jika dilihat seksama, di persyaratan baru yang dicari adalah dari sisi usia kualifikasi untuk pejabat eselon 1 bukan eselon 2, namun sayangnya spesifikasi bagi kalangan profesional diturunkan. Entah apa alasan dari panitia, nanti waktu akan menjawab seiring proses seleksi berjalan dan ditemukan para kandidat yang dianggap ideal.
Kita harapkan perubahan persyaratan bukan sebagai jalan memuluskan masuknya pemain “jagoan” dari sponsor. Kecurigaan adanya pemain “jagoan” ini menjadi wajar karena jika melihat komposisi 12 peserta yang lolos hingga tahapan assesment beberapa waktu lalu, rasanya aneh jika pemain lama dalam hal ini direksi yang masih aktif pun dianggap tak masuk kriteria oleh panitia seleksi.
Panitia Seleksi harus bisa menjawab semua keraguan publik ini, agar yang terpilih nanti adalah sosok pengendali yang tepat bagi Bakti.
Membiarkan Bakti lama tanpa kendali tidak hanya merugikan inudstri telekomunikasi, tetapi negeri secara keseluruhan karena Indonesia makin tertinggal dalam hal teledensitas.
@IndoTelko