JAKARTA (IndoTelko) - Kepatuhan merupakan komponen terpenting organisasi ketika menjalankan operasi bisnis di suatu wilayah. Kewaspadaan rutin sangatlah dibutuhkan dalam konteks dinamika hukum dan peraturan ketenagakerjaan, sehingga seluruh proses yang berkaitan dengan kepatuhan perlu untuk dilakukan berkala, bukan hanya satu kali ketika perusahaan baru akan beroperasi. Oleh karena itu, lingkungan regulasi ini memerlukan tingkat pengawasan kepatuhan baru yang disebut sebagai kepatuhan berkelanjutan (continuous compliance).
Baru-baru ini Deel meluncurkan Deel Compliance Hub untuk membantu bisnis menavigasi lanskap kepatuhan yang terus berubah. Diperlengkapi dengan tiga fitur baru, Deel menjadi satu-satunya platform yang melakukan pemantauan dan memberikan pemberitahuan terkait peraturan-peraturan terbaru di 150 negara, sehingga memungkinkan perusahaan untuk merekrut dan mengawasi pekerja di seluruh dunia dalam memastikan kepatuhan berkelanjutan dan mengurangi potensi risiko; melakukan pemantauan secara aktif, menandai, memberikan pembaruan peraturan, serta wawasan tenaga kerja yang dapat membantu bisnis secara proaktif menavigasi lanskap regulasi yang dinamis.
Wawasan tenaga kerja Deel diciptakan untuk membantu memitigasi risiko kepatuhan bisnis secara menyeluruh—baik saat mengatur karyawan internasional, menjalankan penggajian untuk karyawan lokal, maupun penerimaan kontraktor di luar negeri. Secara proaktif, Deel akan mengirimkan wawasan terkait tenaga kerja, termasuk peringatan visa berakhir, risiko klasifikasi yang salah, dan pelanggaran kepatuhan terkait upah, tunjangan, dan lainnya yang disesuaikan dengan kekhawatiran bisnis. Setelahnya, laporan Workforce Insights akan tersedia di platform dan dikirimkan melalui email setiap bulan.
Selain itu, ketidakpatuhan terhadap peraturan lokal berpotensi memiliki konsekuensi yang sangat besar. Sebagai contoh, di Kanada baru-baru ini terjadi penyelesaian sebesar 153 juta dollar AS akibat kegagalan lembur. Pada Juli dan September 2023 lalu, terdapat perubahan pembebasan pajak untuk karyawan di Thailand, kenaikan upah minimum di Luksemburg, tunjangan wajib baru di Peru, dan kenaikan iuran pensiun di Australia.
Compliance Monitor dari Deel mencakup berbagai bidang seperti gaji, pensiun, asuransi swasta, perubahan cuti, kewajiban pajak, dan banyak lagi. Deel menyederhanakan bahasa hukum untuk memberikan ringkasan singkat tentang dampak perubahan peraturan ini pada bisnis.
Deel bekerjasama dengan Queen's University untuk Deel Lab dalam meluncurkan penilaian kesalahan klasifikasi berbasis AI yang terlokalisasi di 15 negara, sehingga bisnis dapat menilai klasifikasi para karyawannya di seluruh dunia.
Worker Classifier milik Deel berbasis pada penelitian teruji untuk mengelompokkan pekerja dengan akurasi lebih dari 90 persen, yang dapat membantu mengurangi risiko kepatuhan bisnis. Fitur ini menavigasi proses penerimaan untuk perekrutan menjadi lebih mudah dan sederhana. Menggunakan hukum setempat yang relevan dan kasus hukum preseden, perusahaan dapat menerima indikasi klasifikasi karyawannya hanya dengan menjawab beberapa pertanyaan.
Selain itu, bisnis juga dapat menggunakan fitur ini kapanpun untuk menilai (bahkan menilai ulang) klasifikasi karyawan, dimulai pada saat onboarding dan selama durasi kontrak.
Compliance Hub Deel menyediakan akses ke pembaruan peraturan dan peringatan risiko terkini. Layanan ini juga menawarkan panduan dan peringatan yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kepatuhan— semuanya dapat diakses dalam satu tempat. (mas)