JAKARTA (IndoTelko) - Peningkatan keamanan di beberapa tempat umum termasuk industri, perusahaan, maupun fasilitas masyarakat pada umumnya dilengkapi dengan sistem CCTV untuk meningkatkan keamanan di lingkungannya selain menggunakan jasa tenaga Satuan Pengamanan (Satpam). Namun, keberadaan CCTV selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan. CCTV memiliki kelemahan untuk mencegah kejahatan hingga kekerasan yang terjadi tanpa perencanaan. Bahkan, kelemahan CCTV lainnya adalah tak jarang rekaman pada CCTV bisa dianggap direkayasa.
Berkaca dari kasus tewas tenggelamnya seorang bocah di kolam renang beberapa waktu lalu, nyatanya tidak ada respons darurat tepat setelah kejadian berlangsung. Hal ini menunjukkan terbatasnya kemampuan CCTV dalam mencegah kejahatan. Perlu adanya kelengkapan sistem keamanan di berbagai tempat, tak sekedar mengandalkan CCTV.
Mengutip pernyataan pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, CCTV dianggap belum cukup menjadi alat bukti mencegah kejahatan. Oleh karena itu, kelengkapan sistem keamanan sangat dibutuhkan.
Terkait hal ini, Deputy CEO & Transformation Nawakara, Satria Djaya Najamuddin menjelaskan pentingnya security assessment dan juga keamanan yang terintegrasi di lapangan agar mampu menjaga hal-hal yang tidak diinginkan pada suatu proses pengamanan.
"Kelengkapan sistem keamanan sangat penting diterapkan di berbagai lokasi agar pencegahan kejahatan dapat dilakukan secara menyeluruh. Karena itu, security assessment menjadi poin awal penentu yang sangat penting dalam memberikan sebuah solusi keamanan yang terintegrasi dan fit for purpose. Melalui security assessment, perusahaan ataupun tempat pengamanan lain bisa mendapatkan gambaran tingkatan vulnerabilities keamanan dalam suatu proses pengamanan," jelasnya.
Ditambahkannya, teknologi keamanan sendiri membutuhkan sistem pengamanan yang terintegrasi antara petugas keamanan (physical) dan juga inovasi sistem digital yang handal. "Bukan hanya dalam hal guarding, melainkan pengetahuan tentang pengoperasian technology security, response yang cepat dan tepat, sistem monitoring yang up-to-date dengan current technology, serta pengetahuan dan pengalaman dalam mendeteksi, mencegah, serta memperlambat resiko keamanan agar manusia dan aset bisa terproteksi. Dalam hal ini, Nawakara memiliki sistem pengamanan yang sudah terintegrasi mulai dari physical security, Digital Patrol, Electronic security syatem dan juga Command Center," tambahnya.
Ada beberapa unsur di dalam Security Measure & Devices yang dapat mendukung CCTV dan menerapkan Integrated Security Solutions untuk mengantisipasi berbagai kejahatan di berbagai tempat, antara lain:
Penentuan pemasangan CCTV
Sebagai langkah awal, penentuan awal batas wilayah yang harus diamankan sangat penting melalui teknik perimeter (batas luar dari tempat tertutup atau tempat terlindungi). Jika sudah, maka CCTV system bisa dilakukan demi merekam tindakan mencurigakan sebagai alat bukti. Langkah selanjutnya, adalah penerapan access control system. Melalui sistem ini hanya orang-orang tertentu saja yang sudah mendapatkan autentikasi/otorisasi yang dapat mengakses lokasi atau ruangan di dalam perusahaan.
Identifikasi setiap pengunjung yang datang
Pengunjung harus teridentifikasi dan terdata dengan baik. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kita dapat mengetahui identitas atau menghubungi pengunjung tersebut secara cepat. Karena itu, Visitor Management System memiliki peran penting dalam mendata dan mengidentifikasi setiap pengunjung atau tamu yang datang.
Jika ada penyusup atau akses tak berizin, security personnel dapat memanfaatkan intruder alarm system maupun security lightning untuk mendeteksi hal tersebut. Sistem ini akan memberikan sinyal berupa alarm yang akan aktif jika sensor menangkap pergerakan atau panas tubuh di area-area yang telah dipasang sistem ini.
Padu padankan keamanan fisik dan teknologi
Disamping mengandalkan teknologi, tentu perlu disiapkan pula tim reaksi cepat yang terus menerus memantau area yang dicakup oleh CCTV. Karena itu, sangat dibutuhkan Security Operation Center (SOC) atau Command Center dalam menjamin keamanan perusahaan. Lewat SOC, para petugas mampu melakukan pengamanan mendalam dengan cara mendeteksi, menganalisis, dan menanggapi insiden keamanan baik siber maupun non-siber.
Jangan lupa pula melaksanakan pengaturan jadwal patroli petugas keamanan yang tertib disiplin sebagai langkah menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan.
Ancaman dan tantangan yang ada akan berbeda dan disesuaikan dengan kondisi sumber daya, fasilitas, peralatan, lingkungan, serta stakeholders setiap perusahaan. Setidaknya dengan menerapkan hal tersebut, diharapkan semua aktivitas dan potensi gangguan keamanan yang mungkin terjadi dapat termonitor, terdeteksi, dicegah, dan memberikan perlindungan bagi seluruh aset perusahaan, baik manusia maupun benda/barang. (mas)