Masih ada kesenjangan yang cukup besar dalam kurva pembelajaran mengenai adopsi AI, di mana perusahaan hanya menawarkan kepada 13% karyawan untuk mempelajari manfaat teknologi terkait. Namun, laporan serupa mengungkapkan bahwa 21% dari para profesional mengaku selalu atau sering menggunakan AI untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan project mereka. Hal ini karena adopsi AI dapat menjadi kunci untuk menyelaraskan dan mentransformasi pelaksanaan project pada tingkat manajerial.
Pada akhirnya, tenaga kerja dituntut untuk tetap relevan dalam meningkatkan keterampilan penggunaan AI guna mencapai peluang kerja yang lebih luas. Sejalan dengan temuan studi ini, Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) juga mendorong tenaga kerja untuk terus meningkatkan keterampilan dan pembelajaran ulang untuk meningkatkan sensitivitas dan keterampilan dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.
Menurut Direktur Regional PMI, PMI Asia Pasifik, SoHyun Kang, Indonesia memiliki populasi anak muda yang terus berkembang. Dengan 70,72% penduduk dalam usia produktif (15 hingga 64 tahun), Indonesia menikmati bonus demografis. "Banyak profesional muda melihat keterampilan manajemen project sebagai kunci pertumbuhan karier. Mereka mengikuti pelatihan untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja. PMI berkomitmen untuk memberdayakan mereka dengan sertifikasi, alat, dan dukungan bersama pemangku kepentingan untuk pengembangan karier jangka panjang," katanya menyimpulkan.
PMI di Indonesia memiliki lebih dari 2.800 Anggota PMI Aktif dan lebih dari 3.200 Pemegang Sertifikasi Aktif. PMI Indonesia juga memiliki lebih dari 1.000 anggota dan bekerja untuk mengumpulkan komunitas manajemenproject, serta memiliki chapter aktif yang terkait dengan manajemen project. (mas)