JAKARTA (IndoTelko) - Penggunaan kupon di seluruh dunia terus meningkat setiap tahunnya. Menurut jaringan afiliasi Admitad, jumlah pembelian online yang menggunakan kupon tumbuh sebesar 20% pada tahun 2023 dan sebesar 17% YoY pada paruh pertama tahun 2024. Pembeli Indonesia sedikit tertinggal dalam tren ini—tahun ini mereka menerapkan kupon 9% lebih sering dan meningkatkan jumlah pembelian tersebut sebesar 6%. Brand-brand pun memanfaatkan tren ini dan secara aktif mengembangkan teknologi ini.
AOV (Average Order Value) dari pembelian dengan kupon yang diterapkan pada tahun 2024 adalah 55,8 USD di seluruh dunia. Di Indonesia, nilainya sedikit lebih rendah—sekitar 35,3 USD. Lima kota teratas dalam hal penggunaan kupon yang aktif dan nilai pembelian tersebut adalah Jakarta, Denpasar, Bogor, Surabaya, dan Bandung.
Dikatakan Managing Director APAC & India Mitgo, Neha Kulwal, Virtuoso sejati dalam penggunaan kupon adalah marketplace—mereka menguasai sebagian besar pesanan tersebut. Bagi brand-brand lainnya, ini adalah titik pertumbuhan besar, karena dalam beberapa tahun terakhir keberadaan kupon atau kode promo yang menguntungkan telah menjadi bukan sekadar panggilan untuk bertindak, tetapi faktor yang menentukan dimana pelanggan akan memesan.
"Pengguna sekarang sering kali berada dalam situasi di mana mereka memiliki beberapa kupon, dan mereka memilih yang paling menguntungkan dan terarah, bahkan tidak berusaha mencari opsi lain secara mandiri," jelasnya.
Berikut produk yang paling sering dibeli menggunakan kupon di Indonesia menurut perhitungan Admitad :
- Pakaian, Sepatu, dan Aksesori - 38%
- Rumah & Taman - 12%
- Otomotif, Suku Cadang & Aksesori - 10%
- Kecantikan & Kesehatan - 8%
- Elektronik - 7%
- Olahraga & Hiburan - 6%
- Mainan & Hobi - 5%
- Lainnya - 14%
Di antara kategori E-commerce yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam penjualan melalui kupon pada tahun 2024 adalah suku cadang mobil, pemesanan hotel, dan pakaian.
Selain itu, terdapat beberapa tren utama lainnya dalam industri kupon yang secara signifikan mendorong pertumbuhannya.
Meskipun kupon sudah menjadi hal yang lumrah di E-commerce, kupon masih kurang populer di industri layanan online, dan penggunaannya baru mulai mendapatkan momentum. Misalnya, penjualan game yang menggunakan kode promo dan kupon meningkat lebih dari dua kali lipat di Indonesia pada tahun 2024. Pembelian kursus pendidikan online dengan kupon menunjukkan tingkat pertumbuhan yang serupa. Layanan streaming film dan musik meningkatkan penggunaan kupon lebih dari 30%.
Traffic kupon adalah salah satu sumber penjualan paling efektif di industri pemasaran afiliasi, dan popularitas alat ini terus meningkat. Lonjakan penjualan kupon berdampak positif terhadap pendapatan situs kupon - pada tahun 2024, keuntungan afiliasi mereka di Indonesia tumbuh lebih dari 10%.
Brand tidak hanya secara aktif bekerja sama dengan penerbit kupon, tetapi juga berupaya meningkatkan efektivitas kupon mereka sendiri. Otomatisasi dan jaringan afiliasi membantu mereka dalam hal ini. Misalnya, salah satu alat yang paling dicari pada tahun 2024 di kalangan pelanggan Admitad adalah opsi penukaran kupon, yang memungkinkan merek mengotomatiskan distribusi kupon dan kode promo ke seluruh penerbit dengan pelacakan hasil yang akurat untuk setiap mitra. Oleh karena itu, merek mendistribusikan kupon tidak hanya kepada audiensnya, tetapi juga kepada audiens Influencer, media online, program loyalitas, dan platform lainnya.
Salah satu tren global yang kuat, yang belum sepenuhnya merangkul pasar Indonesia, adalah kupon seluler. Merek global secara aktif menggunakan alat ini berdasarkan statistik tentang meningkatnya penetrasi ponsel pintar dalam kehidupan kita. Pada tahun 2024, lebih dari 30% penjualan kupon global akan dilakukan melalui perangkat seluler - dan pangsanya terus meningkat.
Indonesia memiliki banyak potensi pertumbuhan dalam hal ini. Tahun ini, hanya 27% pesanan kupon dan kode promo yang dilakukan menggunakan smartphone. Meningkatnya tingkat digitalisasi di negara ini tidak diragukan lagi - merek yang pertama kali memanfaatkan potensi alat pemasaran seluler akan mendapatkan keuntungan maksimal dari tren saat ini. (mas)