Cool Japan Fund investasi di Modalku US$25 juta

06:11:23 | 06 Jan 2025
Cool Japan Fund investasi di Modalku US$25 juta
JAKARTA (IndoTelko) Grup Modalku mengumumkan telah mengamankan investasi ekuitas senilai Rp 398 miliar (US$25 juta) dari Cool Japan Fund (CJF) dana kekayaan negara Jepang. Investasi ini menandai investasi pertama CJF pada perusahaan fintech di Asia Tenggara.

Grup Modalku akan memanfaatkan investasi ini untuk memperkuat bisnis utama pembiayaan UKM di lima pasar operasinya (Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam). Setelah satu dekade melayani UKM dalam mengoptimalkan potensi bisnis mereka, perusahaan akan fokus membantu bisnis mendapatkan pembayaran lebih cepat melalui solusi pendanaan yang inovatif.

Grup Modalku juga akan memanfaatkan teknologi dan AI untuk mendigitalisasi serta mengotomatisasi proses awal pemberian pendanaan. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meraih pertumbuhan dan profitabilitas.

Secara tahunan, investasi langsung yang dilakukan oleh Jepang di kawasan ASEAN rata-rata mencapai sekitar Rp 296 triliun. Selain itu, terdapat sekitar 15.000 bisnis yang didirikan oleh perusahaan Jepang di wilayah ini.

Dalam survei tahun 2024 oleh Japan Bank for International Cooperation, yang melibatkan 500 perusahaan Jepang, ASEAN masuk dalam daftar sepuluh negara teratas yang dianggap menjanjikan untuk pengembangan bisnis internasional, dengan negara-negara ASEAN mendominasi setengah dari daftar tersebut.

Melalui investasi ini, Grup Modalku juga akan memulai kemitraan dengan CJF, memanfaatkan rekam jejak kekuatan Grup Modalku dalam melayani UKM di Asia Tenggara untuk menyediakan layanan keuangan yang mendukung perusahaan Jepang.

Kemitraan ini akan memperkuat hubungan komersial antara perusahaan Jepang dan UKM lokal di kawasan ini, serta membantu meningkatkan permintaan global untuk produk dan layanan yang unik bagi gaya hidup serta budaya Jepang dengan mendukung ekspansi bisnis internasional perusahaan Jepang yang terlibat dalam penyediaannya.

“Kami sangat senang dapat mendukung Grup Modalku melalui investasi ini. Rekam jejak mereka dalam mendukung UKM di Asia Tenggara menjadikan mereka mitra yang tepat untuk membantu perusahaan Jepang mengatasi tantangan saat memasuki pasar baru di luar negeri khususnya di kawasan ini. Dengan meningkatnya minat perusahaan Jepang yang mengarah ke Asia Tenggara, kami percaya bahwa kemitraan kami dengan Grup Modalku melalui investasi ini akan mendorong permintaan produk dan layanan Jepang di luar negeri. Hal ini pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi perekonomian Jepang serta UKM lokal yang bekerja sama dengan perusahaan Jepang,” kata President and CEO of Cool Japan Fund, Kenichi Kawasaki.

Co-founder and Group CEO of Funding Societies | Modalku, Kelvin Teo merasa terhormat atas komitmen dari Cool Japan untuk berkolaborasi dan mendukung perusahaan Jepang dalam ekspansi internasional. “Banyak bisnis yang kami layani di Asia Tenggara merupakan perusahaan Jepang, pemasok, dan/atau pelanggan mereka. Bersama CJF, kami berencana untuk memperkuat hubungan ini lebih lanjut,” katanya.

Pendapatan layanan keuangan digital di Asia Tenggara diproyeksikan akan terus meningkat, dengan pendanaan digital sebagai pendorong utama berkontribusi sekitar 65% dari total pendapatan. Total pendanaan tumbuh lebih dari 20% secara tahunan menjadi sekitar Rp 1.126 triliun dari 2023 hingga 2024 (yang hanya mencakup kurang dari 1% dari kesenjangan akses kredit sekitar Rp 40k triliun di kawasan ini), dan diperkirakan akan terus meningkat sekitar Rp 3.2-4.8k triliun pada 2030.

Investasi ini mengikuti pencapaian penting Grup Modalku di tahun 2024, meliputi investasi ekuitas strategis dari Maybank dan fasilitas kredit tahunan ketiga dari ASEAN Growth Fund milik HSBC yang merupakan bagian dari komitmen kumulatif sebesar lebih dari Rp. 1.592 triliun fasilitas kredit.

Hingga saat ini, Grup Modalku telah mencapai lebih dari Rp 63 triliun pembiayaan bisnis, melayani sekitar 100.000 UKM, dan memproses nilai transaksi bruto pembayaran (GTV) tahunan lebih dari Rp 22 triliun sejak memperluas bisnis pembayaran pada tahun 2022.(ak)

Artikel Terkait