JAKARTA (IndoTelko) – PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) diperkirakan akan menempel ketat PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dalam persaingan menguasai kue distribusi ponsel di Indonesia.
Saat ini Erajaya masih menguasai pasar distribusi dengan pangsa pasar sebesar 30%. Namun, seiring kian agresifnya TiPhone melakukan serangkaian aksi akuisisi, diperkirakan perusahaan yang selama ini identik sebagai Raja voucher Telkomsel itu akan berbicara banyak di pasar ponsel.
Analis Bahana Sekuritas Aditya Eka Prakasa dalam kajiannya belum lama ini mengungkapkan nilai kapitalisasi pasar antara TiPhone dan Erajaya tak berbeda jauh. Tercatat, Erajaya di US$ 260 juta, sementara TiPhone di US$ 205 juta.
“TiPhone sangat agresif melakukan akuisisi, terutama untuk memasarkan produk Samsung. Ini akan mengangkat kinerja perusahaan di sektor ponsel pada masa mendatang,” katanya dalam kajian tersebut.
Seperti diketahui, TiPhone berhasil menuntaskan akuisisi 99,99% saham PT Perdana Mulia Makmur (PMM) senilai Rp 219.999 miliar. PMM adalah distributor resmi Samsung di Jabodetabek.
Sebelumnya, pada tahun ini TiPhone berhasil menuntaskan akuisisi salah satu distributor produk Samsung yang beroperasi di wilayah Jawa Barat, PT Poin Multimedia Nusantara (PMN) senilai Rp 44,99 miliar.
Akuisisi ini melanjutkan aksi korporasi sebelumnya yang telah menyelesaikan akuisisi distributor iPhone yang berpartner dengan Telkomsel, PT Mitra Telekomunikasi Selular (MTS) senilai Rp 1,5 miliar.
Tiphone sendiri menyiapkan dana sekitar Rp 500 miliar untuk menunjang aksi akuisisi. Kalkulasi TiPhone dengan adanya akuisisi dua distributor Samsung ini maka target pendapatan akhir tahun bisa dicapai sekitar Rp 11,6 triliun.
Belum lagi pada Agustus lalu TiPhone mendapatkan lisensi untuk menjual ponsel LG. Diperkirakan dari penjualan produk LG ini bisa memberikan omzet sekitar Rp 20 miliar setiap bulannya bagi perseroan mengingat mulai akhir tahun ini akan bermain di pasar menengah bawah.
“Agresif di bermain ponsel ini akan menolong kinerja TiPhone karena margin yang diberikan lumayan besar yakni 7%-8%, dibandingkan berjualan voucher yakni marginnya 5%,” katanya.
Ditambahkannya, hal lain yang akan menjadikan TiPhone kian kuat di masa mendatang dari sisi kinerja adalah karena kian lengket dengan Telkom Grup.
“Telkomsel baru saja merampingkan distributor dari 100 menjadi sekitar 90 distributor. Ini artinya TiPhone akan menguasai pasar lebih besar di sistem cluster. Belum lagi ekspansi internasional Telkom yang juga diikuti TiPhone. Prediksinya pada 2014 pendapatan TiPhone bisa menembus Rp 15,95 triliun dengan keuntungan Rp 417 miliar. Sedangan 2013 omzetnya pendapatan sebesar Rp 12,139 triliun dengan keuntungan Rp 311 miliar,” katanya.
Sementara Direktur Utama Tiphone Mobile Tan Lie Pin mengungkapkan, perseroan akan memacu penjualan ponsel di Jabodetabek seiring diakuisisinya PNM.
“Kita targetkan penjualan dari wilayah Jabodetabek pada tahun depan sekitar Rp 2 triliun,” ungkapnya.
Diungkapkannya, perseroan memiliki target menaikkan kontribusi pendapatan dari penjualan ponsel sebesar 30% di tahun ini, dari 10% di 2012. “Kita terus ekspansi di pasar ponsel ini,” katanya.(id)