telkomsel halo

Gagal bayar bunga pinjaman, Pefindo turunkan peringkat Tiphone

10:33:59 | 10 Jun 2020
Gagal bayar bunga pinjaman, Pefindo turunkan peringkat Tiphone
JAKARTA (IndoTelko) - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat PT Tiphone Mobile Indonesia (TELE) dari BB+ menjadi SD alias Selective Default karena kegagalan distributor voucher itu untuk melakukan pembayaran terhadap bunga pinjaman sindikasi bank yang jatuh tempo pada bulan Maret 2020.

TELE memperoleh pinjaman sindikasi bergulir dari Standard Chartered Bank, CIMB Bank, dan BCA sebesar Rp1,25 triliun berupa kredit Tranche A dan US$93 juta berupa kredit Tranche B, pada September 2019.

PEFINDO juga menurunkan peringkat Obligasi Berkelanjutan I/2016-2017 dan Obligasi Berkelanjutan II/2019 menjadi “idCCC”dari “idBB+”.

Penurunan peringkat mencerminkan antisipasi terhadap peningkatan tekanan likuiditas akibat adanya  pelemahan performa bisnis dari TELE.  

"Kami beranggapan bahwa kondisi likuiditas Perusahaan akan tertekan seiring dengan  menurunnya pendapatan  dan  perputaran piutang yang  lebih  panjang akibat  dampak dari pandemi COVID-19," tulis keterangan Pefindo.  

Hal lain yang menjadi perhatian Pefindo adalah adanya peningkatan risiko refinancing yang sangat tinggi terhadap Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2017 sebesar Rp231 miliar, yang akan jatuh tempo pada 22 Juni 2020.

Hingga tanggal 5 Juni 2020, PEFINDO masih belum memperoleh konfirmasi terkait kesiapan TELE dalam membayar obligasi yang akan jatuh tempo tersebut.

Obligor dengan peringkat idSD("Selective Default") menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya.

Efek utang dengan peringkat idCCC pada saat ini rentan untuk gagal bayar dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang lebih menguntungkan untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas efek utang.

Peringkat mencerminkan proteksi arus kasdan likuiditasyang lemah, struktur permodalan Perusahaan yang agresif,dan dan persaingan yang ketat dalam bisnis voucher dan seluler.

GCG BUMN
Manajemen Tiphone dalam Keterbukaan Informasi ke Bursa Efek Indonesia 26 Mei 2020 menyatakan Perseroan sedang mempersiapkan dana untuk pelaksanaan utang pokok obligasi berkelanjutan I tahap III Tahun 2017 seri B yang akan jatuh tempo pada 22 Juni 2020 dengan nominal Rp231 miliar dimana dana disiapkan dalam proses penagihan piutang kepada reseller.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year