JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membidik pendapatan sebesar Rp 10 miliar dari solusi cloud computing IndiPrenuer yang ditawarkan ke segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Cloud computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan berbasis Internet (awan).
IndiPrenuer adalah aksi Telkom meng-online-kan 100 ribu UKM. Sejauh ini IndiPreneur berhasil menjaring lebih dari 40 ribu pengusaha UKM di 29 propinsi dengan total transaksi online sebesar Rp 1,2 miliar. Per Juli 2013, terhitung pendapatan yang di dapat dari IndiPreneur mencapai Rp 2,9 miliar.
“IndiPreneur itu memang target membidik 100 ribu UKM menjadi online. Nah, kita punya target, sekitar 10% dari UKM yang tergabung di IndiPrenuer atau sekitar 10 ribu UKM mengadopsi cloud computing,” ungkap Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin kepada IndoTelko, Kamis (3/10).
Dijelaskannya, jika 10 ribu UKM mengadopsi solusi cloud yang ditawarkan IndiPrenuer maka ada pendapatan yang masuk sekitar Rp 10 miliar di akhir 2013.“Sekarang sudah bergabung 6 ribu UKM di Cloud IndiPrenuer dengan pendapatan sekitar Rp 6 miliar,” ungkapnya.
Diungkapkannya, strategi yang digunakan Telkom agar UKM mau mengadopsi solusi cloud ada pembayaran berbasis transaksi atau gratis di konektivitas.
Misalnya, untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dikenakan per satu transaksi Rp 1.000. Satu BPR biasanya membayar rata rata Rp 8 juta - Rp 10 juta per bulan. Core banking dari BPR sendiri diletakkan di cloud oleh Telkom.
Solusi cloud dari IndiPrenuer yang banyak diminati adalah Software as a Service (SaaS) yakni sekitar 70%, disusul platform as a service (PaaS) sebesar 20%, dan Infrastructure as a service (IaaS) 10 %.
"Saya mau dorong untuk IaaS bisa lebih menjadi sekitar 20% - 30%. Pokoknya kita menjaga Average Revenue Per UKM di kisaran Rp 1 juta. Soalnya kita tahu, UKM tidak besar juga alokasi dana untuk belanja Teknologi Informasi,” pungkasnya.
Sekadar catatan, IndiPrenuer masuk dalam sub program Indonesia Digital Society (Indiso). Program lainnya dari Indiso adalah IndiFinance dan IndiSchool. Ketiga program ini targetnya menghasilkan omzet sekitar Rp 50 miliar pada akhir 2013.(id)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.