JAKARTA (IndoTelko) - Langkah Kementrian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) menggulirkan Rumah Kreatif BUMN (RKB) beberapa tahun lalu mulai membuahkan hasil positif bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Rumah Kreatif BUMN merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan bagi UKM untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri. Rumah Kreatif BUMN akan diperankan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UKM.
Tujuan utama dari Rumah Kreatif BUMN adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas UKM sehingga dapat terwujud UKM Indonesia yang berkualitas.
Dalam setiap pengelolaan RKB BUMN, UMKM akan melalui 3 tahap mulai dari Go Modern, Go Digital, dan Go Online.
Go Modern dimulai dari bimbingan registrasi di situs www.rkb.id, standarisasi produk, serta pelatihan pengelolaan branding. Setelah itu, pelaku UMKM masuk ke tahap Go Digital untuk mendapatkan pelatihan implementasi apps digital, social media dan otomatisasi produk.
Tahapan terakhir adalah Go Online dimana para pelaku UMKM mendapatkan pelatihan mengenai pembuatan website, listing di situs eCommerce Blanja.com, serta pelatihan marketing dan motivasi tentang bagaimana tumbuh dan menginspirasi UMKM lainnya.
RKB Telkom
Telkom bisa disebut sebagai salah satu BUMN yang getol membangun RKB. Salah satu RKB yang dibanggakan ada di Lubuk Pakam. Terletak di Kabupaten Deli Serdang, kota Lubuk Pakam merupakan ibukota kabupaten ini. Di sinilah salah satu RKB milik Telkom berdiri kokoh. Kokoh dalam hal ini lantaran keberadaan RKB ini mampu mendukung dan membantu para UKM sekitar kota ini untuk lebih maju dan kreatif lagi.
Berdiri sejak 25 Nopember 2016, salah satu pelaku UKM menceritakan kisah suksesnya bersama RKB Lubuk Pakam. (Baca: RKB Lubuk Pakam)
Dikutip dari situs RKB Lubuk Pakam, Rahmawati, Pemilik Usaha Liza Mangrove mengaku sudah berkecimpung dalam dunia batik-membatik sejak 2013 dengan menghasilkan berbagai motif batik diatas lembaran kain yang siap dilukis menggunakan pewarna alam khas tanaman mangrove.
Mangrove memang menjadi ciri khas dari batik milik Rahmawati. Salah satu alasan Rahma menggunakan mangrove sebagai pewarna dalam batiknya karena ia bertempat tinggal di pesisir pantai yang didominasi tanaman mangrove.
Selain itu, Pewarna alam mangrove lebih ramah lingkungan dan bahan bakunya mudah didapatkan. Dengan memanfaatkan lingkungan yang kaya dengan sumber daya alam, Rahma melakukan ujicoba dalam menghasilkan warna dari alam mangrove.
Untuk mendapatkan warna yang diinginkan, Rahma melakukan ujicoba selama 2 minggu. Adapun warna yang dihasilkan seperti hijau, hitam, coklat, biru dan berbagai warna lainnya. Tidak mudah untuk menghasilkan warna alam, sampai sekarangpun Rahma masih mencari warna lainnya untuk diaplikasikan kedalam kain batiknya. Semua ditekuni dengan sepenuh hati.
Motif Mangrove adalah motif unggulan dari batik yang dihasilkan Rahma selain itu juga ia menghasilkan berbagai motif lainnya dalam membatik seperti motif batak, motif bunga tanjung serta motif lainnya.
Motif ini dituangkan dalam media kain 2,4 meter dengan jenis kain yang berbeda. Adapun kain yang digunakan oleh Rahma adalah kain sutra, kain katun dan kain dobby.
Biasanya, Liza Mangrove yang merupakan nama usaha dari Rahma ini memasarkan produknya pada saat pameran yang diadakan oleh pemerintah Deli Serdang. Memperkenalkan batiknya langsung kepada calon pembeli.
Terlebih pada saat pameran, beberapa pejabat-pejabat langsung membeli hasil karyanya. Ada rasa kepuasan tersendiri saat batik yang dihasilkannya disenangi masyarakat. Hanya saja untuk memperkenalkan karyanya kepada masyarakat luas tidaklah cukup dengan hanya mengikuti kegiatan pameran yang itu pasti hanya berlangsung beberapa saat saja
Kehadiran Rumah Kreatif BUMN Lubuk Pakam sangat membantu Rahma. Edukasi pengenalan dan pemanfaatan teknologi digital sangat membuka mindset dalam teknik memasarkan produk miliknya. Dengan pengenalan teknologi digital, Rahma mampu memperkenalkan batiknya kepada masyarakat lebih luas.
Dari awal bergabung menjadi bagian dari Rumah Kreatif sejak 20 Januari 2017, Rahma menjadi satu dari banyak UKM yang antusias mengikuti setiap pelatihan yang diadakan Rumah Kreatif. Jarak dari rumah ke Rumah Kreatif Lubuk Pakam tidaklah dekat. Membutuhkan waktu hampir 1.5 jam dalam satu kali perjalanan namun tidak menyurutkan semangat untuk mengikuti kelas RKB yang dilaksanakan setiap hari Rabu.
Rahma mendapatkan banyak pelatihan mulai dari pelatihan pembukuan sederhana, motivasi menjadi wirausaha, serta pelatihan pengenalan dan pemanfaatan berbagai aplikasi online yang mendukung dalam promosi serta penjualan batik mangrove milik Rahma, salah satunya adalah blanja.com.
RKB itu sudah menjadi rumah kedua bagi Rahma. Yang awalnya tidak berani memegang komputer, kini ia mampu mengoperasikan komputer dengan baik. Yang awalnya tidak paham mengenai pemanfaatan teknologi digital, saat ini ia mampu memaksimalkan teknologi digital seperti aplikasi-aplikasi yang ada di smartphone miliknya.
Yang dulunya ia tidak paham tentang marketplace blanja.com dan akhirnya kini sudah memiliki toko di dalamnya. Selain itu di Rumah Kreatif, Rahma diajarkan bagaimana memaksimalkan sosial media, sehingga yang dulunya ia hanya memanfaatkan sosial media sebagai akun pribadi kini Rahma mulai manfaatkan sosial media dalam memperkenalkan batik mangrove-nya. Dan Rahma sudah mulai memaksimalkan akun sosial media dalam mempromosikan batik mangrovenya sehingga menjadi UKM yang Go Digital.
Manfaat
Selain edukasi pengenalan teknologi digital, Rahma juga merasakan banyak manfaat dari Rumah Kreatif Telkom Lubuk pakam.
Mulai dari terbantunya dalam pembuatan logo, mendesain banner hingga bimbingan kemasan kotak untuk batik mangrove-nya. Semua pendampingan itu ia dapatkan perlahan-lahan dari seringnya Rahma berkunjung ke Rumah kreatif untuk belajar, konsultasi atau sekedar sharing.
Maret 2017, Rahma menjadi mitra binaan CDC Telkom Medan melalui Rumah Kreatif Lubuk Pakam. Rahma pun terpilih menjadi peserta kurasi Telkom Craft 2018. Banyak kesan yang didapatkan pada saat kurasi yang diadakan pada tanggal 2-3 Agustus 2017 lalu.
Disana seluruh peserta kurasi mendapatkan pelatihan dari blanja.com dengan membuat toko, memasukkan produk dan bedah fitur blanja.com lainnya. Dengan bangganya, Rahma tidak perlu membuat toko online dan listing produk lagi karena sebelumnya ia sudah mendapatkan pelatihan blanja.com dari rumah kreatif. “selangkah lebih maju” pikirnya.
Saat ini ia sudah memasarkan produknya melalui marketplace BUMN satu-satunya di Indonesia yaitu blanja.com. Dari pendampingan yang telah dilakukan oleh Rumah Kreatif menjadikan UKM Liza Mangrove milik Rahma siap untuk Go Online.
Kini, Batik Mangrove Rahma sudah mulai ia pasarkan di blanja.com. Dan pada tanggal 28 September 2017, Rahma mendapatkan orderan pertamanya dari blanja.com. Rahma sangat optimis dengan orderan pertamanya ini akan menjadi pembuka untuk orderan yang kedua dan orderan-orderan berikutnya di blanja.com.
Perlahan-lahan, Rahma terus belajar pemasaran secara online. Ia merasakan berjualan online itu sangat simple. Tidak ribet. Duduk dirumah tiba-tiba dapat orderan. Cukup yakin dan konsisten saja jika ingin merambah pasar online. Sering perkenalkan produk ke media sosial.
“Sering-sering sharing baru bisa Selling. Seperti itu yang sering disampaikan fasilitator RKB kepada saya” tuturnya.(ad)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.