JAKARTA (IndoTelko) – Sejalan dengan program pemerintah untuk menggalakkan pemanfaatan Tekonologi Informasi & Komunikasi (TIK) di lingkungan pendidikan dasar dan menengah, Telkom melalui Divisi Business Service (DBS) sangat gencar menyasar sekolah (SD-SLTP-SLTA) yang ada sejak akhir 2012 dengan program Indonesia Digital School (IndiSchool).
IndiSchool merupakan program Telkom menyediakan akses Internet WiFi yang mudah, murah dan berkecepatan tinggi di sekolah-sekolah. Investasi yang dikeluarkan untuk satu sekolah sekitar Rp 10-Rp 15 juta mengingat ada sekitar tiga hingga lima access point yang dibangun.
“Saya masih teringat kala pertama kali mencanangkan program IindiSchool di akhir tahun 2012. Waktu itu, saya sangat yakin bahwa dengan potensi sekolah atau dunia pendidikan ( di seluruh Indonesia lebih 300.000 unit adalah sebuah ukuran pasar yang sangat besar,” ungkap Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin melalui wawancara telepon kemarin.
Diungkapkannya, dalam perjalanannya, sejak peluncuran program IndiSchool hingga 2013, Telkom masih berkutat pada penyediaan infrastruktur baik penarikan jaringan akses menuju sekolah-sekolah, pemasangan/instalasi akses point wi-fi hingga meyakinkan bahwa akses wi-fi di sekolah tersebut bisa Live. “Pada masa-masa tersebut, jumlah pengguna masih sangat kecil,” paparnya.
Menyadari pengguna masih kecil, Awaluddin mengubah fokus aktifitas mulai akhir 2013. Kegiatan branding dan edukasi langsung ke sekolah-sekolah mulai digenjot. Tujuan aktifitas ini mengejar market size dimana sekolah yang sudah terlayani sudah mencapai angka 22.100 sekolah di seluruh Indonesia.
Jumlah pengguna pun melonjak mencapai 12,3 juta. “Sebuah angka fantastis menurut saya. Sehingga semakin meyakinkan, bahwa market size adalah sangat penting dalam sebuah bisnis,” katanya.
Strategi 3C
Apa yang menjadi rahasia sukses dalam IndiSchool? “Konsisten menggunakan konsep 3C layaknya di pasar UKM,” katanya.
Konsep 3C di pasar sekolah, pertama, adalah Connectivity dimana operator pelat merah ini menyediakan akses dengan jaringan fiber optik dengan kecepatan maksimal 10 Mbps di seluruh sekolah, sehingga anak didik mampu merasakan mudah dan murahnya berinternet.
Berikutnya, Content. Telkom bekerja sama dengan content developer lokai seperti Bandung Awan Pengetahuan dan Genius untuk mengisi konten-konten yang pas bagi anak didik.
Terakhir, Community yakni dengan harga akses IndiSchool hanya Rp 1.000 untuk pemakaian selama 24 jam, akan melahirkan begitu banyak user di sekolah. Para user tersebut akan membentuk komunitas sendiri.
“Kita bikin SPIN-Card IndiSchool edisi khusus untuk menjadi pijakan dalam pengelolaan komunitas sekolah ,” katanya.
Agar penetrasi user semakin tinggi, jika pada mulanya menggunakan system deduksi sms via Telkomsel ke 98108, kini anak-didik sekolah bisa menggunakan SPINCard (Speedy Instant Card). Yang dibanderol Rp. 1.000
“Kami juga meluncurkan IndiSchool Merah Putih yang menyasar sekolah-sekolah di Pulau Terluar, area terpencil dan Pulau terjauh. Inilah bedanya Telkom dengan operator lain. Kami flag carrier, komitmen membangun bangsa selalu ada selain berbisnis,” tegasnya.(id)
Artikel ini berkat kerjasama dengan TELKOM DBS
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.