JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah menunjukkan komitmenya dalam mendukung pogram digitalisasi di pasar pemerintah dengan meluncurkan Indonesia Digital Society (IndiSo).
IndiSo merupakan inisiatif Telkom dalam pembangunan infrastruktur berupa konektifitas maupun aplikasi dan konten-konten yang dapat langsung diimplementasikan oleh Pemprov maupun Pemkot/Pemkab.
“Kita punya program bagus secara perencanaan. Tetapi bagaimana dikatakan bagus kalau tidak ada pengukuran? Inilah latar belakang adanya ajang Indonesia Digital Society Award (IDSA) sejak 2013,” ungkap Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin, kemarin.
Dijelaskannya, ajang yang digelar sejak 2013 itu untuk meningkatkan upaya digitalisasi dan peningkatan daya saing Kota dan Kabupaten di era globalisasi, komunikasi dan informasi.
“Saat ini pemanfaatan TIK untuk bidang pemerintahan dan pelayanan publik dirasa masih kurang. Padahal, menurut Tom Friedman, ada 2 syarat suatu negara siap menghadapi globalisasi yaitu Internet atau digitalisasi dan kemampuan berbahasa asing, salah satunya bahasa Inggris,” katanya.
Diharapkannya, melalui IDSA seluruh masyarakat khususnya kalangan pemerintahan tergugah untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap penggunaan TIK.
Pada tahun lalu, Surabaya berhasil meraih The Best Champion atau Juara 1 IDSA Award 2014 untuk kategori pemerintah kota. Surabaya mengungguli empat kota lainnya, yaitu Bogor, Yogyakarta, Denpasar, dan Cimahi. Artinya, Surabaya yang dipimpin walikota Tri Rismaharini menjadi kota paling digital di Indonesia.Ajang IDSA 2014 juga menobatkan Kota Sleman sebagai The Best Champion Kategori Pemerintah Kabupaten.
Kriteria
Adapun kriteria penilaian IDSA 2014 didasarkan pada empat aspek, yaitu initiative, leadership, usership, dan benefit, dan dilakukan terhadap lima pihak, yaitu Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Lembaga Pelayanan Kesehatan, UKM Swasta, dan Masyarakat.
Kriteria pertama, initiative yang menyangkut perencanaan TIK dengan bobot 10%. Kedua, leadership dengan bobot 10% berdasarkan upaya perwujudan rencana tersebut.
Ketiga, usership dengan bobot 60% yang terbagi dalam tiga hal; tingkat penetrasi dalam bentuk jaringan internet tetap (40%), jaringan internet mobile (10%), dan penilaian penggunaan internet (10%).
Keempat adalah benefit dengan bobot 20% yang menilai manfaat yang dinikmati dalam menggunakan internet.
Perbedaan mendasar IDSA dibandingkan dengan survei terhadap pemerintahan daerah lainnya terletak pada kategori Overall Society.
Dalam kategori ini diukur dampak yang dirasakan oleh empat pihak (lembaga pendidikan, lembaga pelayanan kesehatan, UKM swasta, dan masyarakat) terhadap inisiatif dan implementasi digitalisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten.(id)
Artikel ini berkat kerjasama dengan TELKOM DBS
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.