JAKARTA (IndoTelko) – Riset yang dilakukan Frost & Sullivan belum lama ini menyatakan layanan cloud computing mencatat pertumbuhan signifikan di Indonesia yakni 605%.
Nilainya dari US$ 60 juta di 2013 menjadi US$ 423 juta pada 2019 nanti. Sektor yang mendorong adopsi cloud adalah maraknya start up dimana dominan berisikan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Riset tersebut juga menyebutkan perusahaan yang adopsi layanan cloud di Indonesia baru mencapai 44%. Dari total adopsi tersebut, 85% telah mengimplementasi Software as a Service (SaaS), Infrastructure as a Service (IaaS) sebesar 65%, dan 41% Platform as a Service (PaaS).
Riset ini membuktikan pasar UKM tak bisa dianggap sepele sebagai pelanggan data center. Telkom melalui Divisi Business Services (DBS) telah melihat peluang ini sejak tahun lalu karena menyadari semakin membesar dan berkembangnya para UKM, maka kebutuhan data center hal yang mutlak.
“Kami tahun lalu meluncurkan layanan Star Data Center atau disingkat STAR-DC. Kami me-retrofit atau mengalihfungsikan gedung-gedung Sentral Telepon Otomat (STO) yang tersebar di berbagai kota sebagai gedung layanan pusat data,” ungkap Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, kemarin.
Diungkapkannya, sebanyak 30 STO akan diubah menjadi gedung layanan pusat data (STAR Data Center) pada tahun 2015. "Untuk tahun 2014, kami targetkan 18 STO yang sudah dialihfungsikan sedangkan sisanya 12 STO lagi diselesaikan pada tahun 2015," kata Awaluddin didampingi Executive General Manager Divisi Business Service Telkom, Yusron Hariyadi.
Ditambahkannya, Star Data Center menyediakan fasilitas data center dan cloud service dengan didukung jaringan akses berbasis broadband. Hingga 2015 Telkom berkomitmen menyediakan fasilitas pusat data seluas 100.000 meter persegi dan sekitar 30.000 meter persegi, di antaranya untuk layanan STAR Data Center.
"Sampai akhir tahun 2014, telah terbangun 40.000 meter persegi, termasuk 17.500 meter persegi untuk STAR Data Center," ujarnya.
Pusat data yang akan direalisasikan pada tahun 2015 antara lain berada di Jakarta, Surabaya, Banten, Batam, Bandung, Bali, Semarang, Balikpapan, dan Makassar.
Yusron menambahkan ada beberapa pilihan layanan yang disediakan bagi pengguna pusat data, yakni full rack, half rack, dan berbagai pilihan koneksi akses internet dan koneksi internal dengan beberapa pusat data dari provider lainnya.
"Harga yang ditawarkan kepada pengguna juga cukup kompetitif. Kami berharap layanan ini dapat memberikan tambahan kontribusi dalam mendorong percepatan masyarakat digital Indonesia," tutupnya.(id)
Artikel ini berkat kerjasama dengan TELKOM DBS
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.