JAKARTA (IndoTelko) – Layanan Delivery Money Access (Delima) milik Telkom berhasil melampaui target transaksi sepanjang 2014.
Layanan remitansi ini diperkirakan melayani transaksi sekitar Rp 333 miliar dari tiga negara sepanjang 2014. Ketiga negara itu adalah Hong Kong, Taiwan, dan Jepang. Nilai transaksi ini melebihi target remitansi internasional yang dirancang operator pelat merah itu untuk 2014 yakni Rp 300 miliar.
Secara backbone operasional, layanan Delima memiliki kekuatan di pasar Hong Kong dengan melayani sekitar Rp 300 miliar transaksi, di Taiwan sekitar Rp 30 miliar, sedangkan di Jepang yang baru diluncurkan medio November 2014 melayani transaksi sebesar Rp 3 miliar.
Untuk diketahui, Delima memiliki dua jenis layanan, yakni layanan remittance dan layanan payment point online (MPO). Layanan remittance adalah layanan pengiriman uang, global maupun domestik, tanpa pengirim maupun penerima harus memiliki rekening di bank.
Adapun MPO adalah layanan yang memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran berbagai macam tagihan maupun pembelian secara online. Sepanjang 2014, Delima telah hadir di Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Jepang. Di Hong Kong layanan Delima menggandeng Chandra Remco.
Di Taiwan bekerjasama dengan perusahaan remitansi Indonesia Delivery Express (Index). Di Jepang kerjasama dilakukan dengan Remittance Company KYODAI. Di Malaysia yang digandeng adalah HongLeong Islamic Bank untuk platform Delima.
Merintis
Telkom merintis jalan bagi Delima dimulai dengan menggenjot jumlah Electronic Device Financial Agent (EDFA) seperti Pegadaian, AlfaMart dan Koperasi. Setelah beres dengan jaringan penerima, Telkom memulai ekspansi Delima ke luar negeri yakni Hong Kong pada September 2014.
"Strategi membesarkan Delima itu follow the money. Hong Kong dibidik karena Tenaga Kerja Indonesia (TKI) besar disana,” papar Direktur Enterprise and Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, kemarin.
Dijelaskannya, pasar Remittance Hong Kong selama ini sangat potensial. Hal ini disebabkan adanya kehadiran 165.000 Buruh Migran Indonesia (BMI) yang merupakan penyumbang devisa Negara ketiga dari sector TKI setelah Arab Saudi dan Malaysia. Dimana transaksi Remittance BMI Hong Kong ke Indonesia mencapai Rp 3,6 triliun per tahun.
“Saat ini, dari total transaksi Remittance Hong Kong – Indonesia, Chandra Remittance Hong Kong menguasai 30% pasar. Ini alasan kita gandeng Remco ini. Tahun ini secara total transaksi yang dilayani Delima saya naikkan dobel digit dari 2014,” tutupnya.
Tahun 2015 jadwal ekspansi Delima yang dirancang Telkom adalah ke Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Timor Leste.(id)
Artikel ini berkat kerjasama dengan TELKOM DBS
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.