JAKARTA (IndoTelko) – Anda kenal Robin Fried Chicken (RFC)? Ini adalah salah satu resto yang mengandalkan menu ayam goreng besutan anak bangsa yakni Agus Purnomo.
RFC pertama kali didirikan pada sekitar bulan November 2011 bertempat di Surapati Core, Bandung. RFC memiliki 17 cabang yang tersebar di Bandung, Batam, Aceh, Toli-toli, Yogyakarta, Semarang, dan kota-kota lainnya.
Walau sudah memiliki banyak cabang, ternyata aplikasi kasir yang digunakan RFC belum online. Pelaporan dilakukan melalui email seminggu sekali bahkan terkadang sebulan sekali. Tentu saja hal ini sangat merepotkan.
Untunglah pada akhir 2013, Telkom melalui Divisi Business Services (DBS) melansir aplikasi Bisa Online untuk Semua Toko (Bostoko).
Aplikasi e-POS (Point of Sales) ini dirancang sederhana dan mudah digunakan dimana akan dilengkapi juga dengan modul Penjualan, Pembayaran, Pembelian, Hutang Piutang, Stok dan perhitungan rugi laba sederhana.
“Berkat Bostoko RFC dapat melihat laporan penjualan secara online dan omset penjualan dari tiap cabang secara realtime. Selain itu, dengan aplikasi ini RFC dapat mengontrol stok barang langsung dari pusat secara online dan realtime, “ kata Agus.
“Aplikasi ini memudahkan kami sebagai pengelola karena dapat mengontrol dari mana saja dan kapan saja, sehingga tidak perlu datang ke tiap cabang untuk melihat laporan penjualan,” tambahnya.
Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengaku bangga aplikasi besutan perseroan dipercaya anak bangsa.
“Bostoko merupakan salah satu aplikasi yang dipersembahkan Telkom kepada pelaku UKM Indonesia. Aplikasi ini mengusung konsep Mudah, Murah dan Manfaat. Mudah karena bagi pelaku UKM tidak perlu investasi server lagi. Data Server disediakan oleh Telkom melalui teknologi cloud. Telkom memberi kemudahan dengan bundling software dengan akses konektifitas,” kata Awal.
Ditambahkannya, penggunaan dari aplikasi ini sangat mudah. Berbagai menu disediakan mulai dari penjualan, pembelian, point of sales, keuangan, persediaan hingga komunikasi bisnis.
Selanjutnya, Murah, karena Telkom menawarkan biaya per-transaksi. Cukup Rp 100 per transaksi dengan maksimal biaya Rp 300 ribu perbulan.
Terakhir, Manfaat, dengan segala keunggulan yang ditawarkan, aplikasi ini pasti akan sangat bermanfaat bagi pengembangan bisnis pelaku UKM. “Kami yakin pelaku UKM akan semakin untung dan bertumbuh,” katanya.
Telkom menargetkan pada akhir 2015 terdapat 25 ribu titik pelaku UKM sudah bisa menikmati aplikasi Bostoko. Saat ini aplikasi itu sudah tersebar di lebih 2.000 titik tersebar di seluruh Indonesia.
“Kami menyadari dukungan untuk UKM dalam mempercepat transformasi bisnis mutlak dilakukan,” katanya.
Masih menurutnya, terdapat tiga hal mendasar alasan transformasi dalam hal penggunaan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) bagi pelaku UKM menjadi penting.
Pertama, pelaku UKM akan semakin Inovatif. Modernisasi melalui TIK, akan menciptakan peluang-peluang infovasi baru dari sisi produk bagi pelaku UKM sehingga otomatis UKM akan semakin produktif .
Kedua, pelaku UKM akan semakin efisien dan efektif dalam pengelolaan bisnisnya. Sekadar contoh sederhana, pelaku UKM dapat melakukan monitoring transaksi bisnisnya dimanapun dia berada dan kapanpun, real-time 24 jam.
Ketiga, pelaku UKM akan semakin kreatif. “Contoh sederhana, dengan TIK pelaku UKM tidak perlu khawatir lagi dalam melakukan promosi dan komunikasi kepada pelanggannya, dengan memanfaatkan social-media pelaku UKM dapat menjangkau pasar global,” pungkasnya.(id)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.