Telkom Hadirkan Kampung UKM Digital di Pasar Batik Trusmi Cirebon

09:13:21 | 10 Jul 2015
Telkom Hadirkan Kampung UKM Digital di Pasar Batik Trusmi Cirebon
Seremoni Kampung UKM Digital di Pasar Batik Trusmi (dok)

CIREBON (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui Divisi Business Services DBS) berhasil menyulap Pasar Batik Trusmi Cirebon menjadi Kampung UKM Digital dalam rangka mewujudkan pelaku usaha mandiri dan Go Global.

Pasar Batik Trusmi Cirebon merupakan lokasi keempat sejak peluncuran Kampung UKM Digital yang pertama kali diluncurkan di Kampung Keranggan Tangerang Selatan 1 Juni 2015 lalu. Sebelumnya, Telkom telah berhasil menjadikan Sentra Kaos Suci Bandung dan Sentra Kain Tenun Samarinda sebagai Kampung UKM Digital.

Kampung UKM Digital ini melengkapi berbagai program pengembangan UKM yang sebelumnya sedang berjalan, seperti edukasi pemanfaatan TIK bagi UKM di 500 sentra UKM di berbagai kota, 20 Kampung Nelayan Digital, Roadshow BAGUS Indonesia di 30 kota. Target akhirnya, ada sejuta UKM yang berhasil mengadopsi teknologi digital dari Telkom.

“Cirebon yang dikenal sebagai kota penghasil batik khas mega mendung dan motif keraton, menginspirasi kami untuk segera merambah dengan peluncuran program Kampung UKM Digital,” kata Executive General Manager Divisi Business Service Telkom Yusron Hariyadi dalam rilisnya, Jumat (10/7).

“Pasar Batik Trusmi yang diresmikan pada april 2015, akan semakin lengkap dengan adanya dukungan ICT dari Telkom. Ini patut kita apresiasi dan sudah sewajarnya bagi para pengrajin batik yang ada di dalam kawasan pasar batik ini untuk memanfaatkannya,” tambah Kepala Dinas Koperasi & UKM Kabupaten Cirebon, Drs. Abraham Mohamad M.Si.

Dikatakanya, Pasar Batik Trusmi ini sangat strategis, berdampingan dengan terminal angkutan antar kota/kabupaten, ditambah akses menuju lokasi yang ditunjang oleh terbukanya akses tol Cipali. Saat ini bergabung 152 pedagang batik yang menempati kios baru yang telah  dilengkapi sarana dan prasarana wisata, Juga telah didukung jaringan telekomunikasi jaringan serat optik.

“Dengan bantuan ICT, Pasar Batik Trusmi ini dapat memperluas pasar dan pembeli, karena pemesanan dan pembelian dapat dilakukan secara online,” ucap Yusron.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Enterprise & Business Service TELKOM, Muhammad Awaluddin mengungkapkan hingga Desember ini rencananya ada 60 Kampung UKM Digital dihadirkan Telkom.

“Setiap kampung UKM itu nanti diberikan stempel khas yang artinya sudah di validasi oleh tim internal Telkom atau Komite Penilai Program menjadi Kampung UKM Digital,” katanya.

Diungkapkannya, ada dua komponen besar yang dapat dipertimbangkan untuk menyulap sebuah lokasi menjadi Kampung UKM Digital oleh Telkom.

Pertama, adanya  Core Ecosystem yang menunjukkan  keterhubungan antara supplier, produsen, dan saluran distribusi. Kedua, Business Ecosystem yang menunjukkan adanya keterhubungan supplier,produsen, wholeseller,retailer,konsumen akhir, dukungan pemerintah dan lembaga keuangan.

Setelah dua komponen besar terpenuhi, Telkom juga menetapkan parameter implementasi bagi Kampung UKM Digital diantaranya, tersedianya infrastruktur jaringan broadband, adanya wadah komunitas UKM seperti koperasi atau lembaga sejenis.

Berikutnya, pemanfaatan teknologi informasi di dalam dua ekosistem, misalnya eCommerce. Adanya proses sharing knowledge terkait TI di dalam ekosistem, adanya supervisi dari Pemerintah dan keterlibatan stakeholder lainnya (asosiasi, komunitas, dan akademisi) yang saling mendukung untuk terjadinya akselerasi implementasi pemanfaatan TI di kampung UKM Digital.

“Kampung UKM Digital ini mengadopsi konsep financial inclusion dan digital inclusion sekaligus. Melihat potensi di Pasar Batik Trusmi Cirebon ini, terbuka peluang untuk kita langsung sulap Koperasi pasar menjadi agen remitansi dan Payment Point Online Banking (PPOB) Delima. Kedepan kita ingin Kampung UKM Digital itu juga transaksi dengan e-Money,” katanya

Untuk sukses pelaksanaan Kampung UKM Digital ini, Telkom tentu saja tidak berdiri sendiri. Telkom mengajak berkolaborasi dengan pihak-pihak lain, atau dikenal dengan Penta-Helix, yakni akademisi, pelaku bisnis, komunitas, birokrasi dan media dalam konsep ABCGM.

"Kolaborasi tersebut akan mempercepat pengembangan kemampuan pelaku UKM Indonesia," tutur Yusron yang didampingi Deputy Executive General Manager Divisi Teritory Telkom Jabar Pontjo Suharwono usai acara.(id)

Baca Juga:
More Stories
 
Muhammad Awaluddin
Rubrik ini diasuh oleh Chairman of Indonesia Digital Society Forum (IDSF) yang juga Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) 2013-2015, Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.

Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.

 
Digital Talk

Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.