JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) terus menggeber kehadiran Kampung UKM Digital di Tanah Air.
Kali ini, operator pelat merah tersebut menghadirkan Kampung UKM Digital di K-zo Organic Rice, di Cisayong, Tasikmalaya.
Program Kampung UKM Digital dilansir Telkom sejak Juni 2015 untuk melengkapi gerakan pengembangan UKM yang telah dicanangkan seperti roadshow BAGUS Indonesia, Sentra UKM, Kampung Nelayan Digital.
Telkom dapat berbangga, program Kampung UKM Digital tersebut merupakan pionir dalam program pengembangan UKM berbasis teritory dan komunitas yang mampu memberdayakan pelaku usaha menjadi mandiri dan berdaya saing. (Baca juga: Target Kampung UKM Digital)
EVP Telkom Regional 3 Suparwiyanto mengungkapkan dalam menghadirkan Kampung UKM Digital di Tasikmalaya menggandeng Koperasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpatik Tasikmalaya, Jawa Barat, yang merupakan gabungan dari 12 kelompok tani di wilayah Kab. Tasikmalaya dan Garut, dimana setiap kelompok tani terdiri dari 40 orang anggota.
Gapoktan Simpatik telah memproduksi beras organik mencapai 6 ton/ bulannya. Adapun total produksi khusus untuk padi organik, potensi produksi gabah di Tasikmalaya mencapai lebih dari 2.500 ton per musim panen atau sekitar 5.000 ton per tahun (1 tahun 2 kali panen). Jumlah tersebut didapat dari lahan SRI seluas 368 hektar dengan rata-rata per hektar menghasilkan padi hingga 7,7 ton.
Gapoktan Simpatik selama ini juga menjadi poros knowledge bagi para UKM yang bergerak di bidang sama untuk percontohan sertifikasi produk organik, karena selain memproduksi beras organik juga memproduksi Gula Semut, Pupuk Kompos Cair dan rencananya akan memproduksi garam juga.
Transformasi Digital
Secara terpisah, Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin mengingatkan tahun 2016 adalah momentum paling penting bagi pelaku UKM karena adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Momentum pembentukan MEA memiliki arti penting bagi kawasan ini karena pada tahun 2020, total Pendapatan Nasional Bruto (PNB) negara-negara Asean diperkirakan akan tumbuh mencapai US$47 triliun.
“Asean secara bersama-sama diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada awal 2030, dimana pelaku UKM menjadi salah satu penopang. Ada 630 juta konsumen ditawarkan MEA, pasar terbesar para Generasi Milenium yang kini telah terbiasa dengan teknologi digital transformatif. Mereka adalah generasi pertama melek digital yang dibesarkan pada era teknologi,” kata penggemar Batik itu.
Menurutnya, pasar di ASEAN sekarang digerakan oleh konektivitas, jaringan selular, dunia berbasis aplikasi, baik itu ritel, berita, hiburan, perbankan, pendidikan, pemerintahan atau komunikasi.
“Implikasinya, perusahaan atau pelaku usaha yang gagal untuk menghadirkan pengalaman aplikasi yang positif mempunyai risiko kehilangan sekitar sepertiga dari basis pelanggan. Kami dorong Kampung UKM Digital agar pelaku usaha akrab dengan dengan teknologi,” jelasnya.
Ditambahkannya, Technology Acceptance Criteria (TAC) adalah kriteria-kriteria dasar yang diperlukan untuk menganalisisis dan memahami faktor-faktor yg mempengaruhi diterimanya penggunaanTeknologi Informasi dalam program UKM Goes Digital yang diperjuangkan Telkom sejak lima tahun lalu.
“TAC bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan pengguna (dalam hal ini pelaku UKM) terhadap suatu sistem informasi yang dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kinerja usahanya.Tiga kriteria TAC dalam versi Telkom adalah adanya aspek usefulness, convenience, dan ease of use,” pungkasnya.(id)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.