JAKARTA (IndoTelko) – Bagi generasi millennial dunia digital sudah akrab dengan kesehariannya.
Bedasarkan laporan global berjudul “Millenials and Mobility: How Business Can Tap Into the App Generation” yang meriset kebiasaan dari generasi millennial di dunia digital, terlihat jelas perilaku kelompok yang hadir di era internet sudah massif ini memperlakukan sebuah aplikasi. (Baca juga: Generasi Y dan Aplikasi)
Nah, bagaimana dengan generasi lahir sebelum teknologi internet hadir? Kelompok ini biasa disebut dengan digital immigrant. Kelompok ini lumayan banyak di Indonesia, terutama di daerah-daerah, dan sebagian besar pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Salah satu yang menarik adalah kisah Abdinur. Pria ini bisa dikatakan adalah digital immigrant yang berasal dari Desa Sukamaju Kec Mestong Kab Muaro Jambi , sekitar 17 km luar kota Jambi.
Kala menghadiri diskusi shifting from offline to online yang diadakan Telkom beberapa waktu lalu, dengan penampilan nyentrik, topi anyaman dilengkapi tas anyaman dan mengenakan celana selutut, sambil terengah-engah Abdinur memperkenalkan diri untuk bisa turut bergabung dalam acara Bincang Bisnis tersebut.
Pria ini menyebut dirinya sebagai pekerja sosial dan menjadi penggerak perubahan di kampungnya. Ada 40 warga yang diajaknya menekuni kerajinan anyaman dengan memanfaatkan tumbuhan gulma Resam.
Resam (Dicranopteris Linearis), sejenis tumbuhan yang banyak tumbuh di hutan Jambi. Bahan baku tumbuhan ini sering dianggap pengganggu (gulma) karena mudah tumbuh sebagai rumput liar di sela-sela tanaman karet, sawit dan hamparan luas.
Kini, Abdinur bersama komunitasnya giat memproduksi berbagai jenis kerajinan, seperti Gelang, Cincin, Tas, Topi , Tikar, Penutup Lampu dan berbagai perlengkapan rumah-tangga lainnya.
“Keunikan Resam ini adalah sebagai bahan pengobatan karena kandungan anti-oksidannya sangat tinggi”, ujar Abdinur mempromosikan produknya.
Goes Digital
Abdinur mengaku sejak 10 tahun lalu mengajak warga lingkungannya untuk maju, untuk keluar dari himpitan ekonomi dengan menekuni kerajian anyaman Resam.
Untuk lebih meyakinkan warga yang ada, Abdinur tiada henti memutar otak untuk bisa memperkenalkan produknya secara luas, bukan hanya di sekitar Jambi.
Akhirnya, dunia digital menjadi pilihannya. Sadar bukan terlahir sebagai generasi millennial atau Y, pria ini belajar dunia digital secara otodidak,
“Beruntung saya mampu belajar internet secara otodidak. Saya meyakini, internet adalah salah satu cara ampuh mengentaskan kemiskinan. Produk yang ada di pelosok tidak mungkin dikenal dengan cepat ke dunia luar tanpa bantuan internet,” ucap Abdinur sambil menunjukkan akun Facebook dan Youtube pada tablet yang setia menemaninya kemanapun.
Mahir bermain digital pemasaran, Abdinur mengaku masih ada kendala yang dihadapinya yakni lokasi tempat tinggalnya yang miskin sinyal layanan data.
“Pak Awal (Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin), lokasi saya sangat susah sinyal internet. Maklum di pelosok pak. Sampai-sampai saya harus naik rumah pohon untuk mengejar sinyal, agar saya dapat membuka email untuk memeriksa order dan informasi produk lainnya,” curhatnya.
Awaluddin yang dikenal sebagai salah satu sosok pendorong UKM Goes Digital di Indonesia langsung memerintahkan pasukannya mensolusikan kebutuhan akses internet bagi Abdinur beserta komunitasnya.
Produk Telkom berbasis satelit milik anak usaha, MetraSat, pun dipasang di kampung Pria ini dengan bandwidth mencapai 5 MBps guna mendukung promosi paket wisata alam di desanya melalui wisataresamjambi.blogspot.co.id. “Sekarang saya merasa Generasi Y soalnya sudah full Goes Digital berkat Telkom,” katanya.
Sedangkan Awaluddin menilai sosok Abdinur bukan sekedar pelaku UKM biasa. “Dengan semangat luar biasa meski usia tak muda lagi, namun tidakk membatasi dirinya untuk hijrah memanfaatkan Teknologi Digital dalam mempromosikan produk,” katanya.
Menurut Awaluddin, Abdinur adalah contoh sukses Digital Immigrant yang hijrah memanfaatkan tekonologi digital dalam perjalanan hidupnya. “Telkom siap mendukung Abdinur-Abdinur lainnya di Tanah Air. Kami punya semua solusi untuk Goes Digital sebagai Bakti Telkom untuk Negeri,” pungkasnya.(sr)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.