Dua Faktor Ini Bikin Bisnis Digital Dilirik

16:03:09 | 30 Mar 2016
Dua Faktor Ini Bikin Bisnis Digital Dilirik
Suasana kerjasama Telkom dan STMIK Catur Insan Cendekia Cirebon yang menjadikan kampus tersebut sebagai inkubator UKM Goes Digital (dok:TLKM DBS)

CIREBON (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menilai ada dua faktor yang menjadikan banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melirik aktifitas Goes Digital.

“Ada dua pengungkit yang membuat UKM Goes Digital. Pertama, data menunjukkan 326 juta pengguna mobile. Kedua, ada 79 juta pengguna social media aktif di tengah masyarakat. Ini ibaratnya tools untuk unlock value bagi UKM,” kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin kala memberikan Kuliah Umum Kewirausahaan di STMIK Catur Insan Cendekia Cirebon, Rabu (30/3).

Diingatkannya, walau sekarang tren Goes Digital sedang marak, tetapi tidak mudah menjadi entrepreneur berbasis digital seandainya tak memiliki kreatifitas dan inovasi.

“Kalau Anda berhasil mengawinkan kreatifitas dan inovasi dengan teknologi,  baru bisa menjadi Digital Entrepreneurship. Kalau belum mampu, itu artinya baru ikut-ikutan,” katanya.

Diungkapkannya, ada tiga hal klasik yang selalu menghantui untuk memulai usaha yakni sulitnya mendapatkan akses permodalan (access to capital), sulit   akses pasar (access to market) dan akses pengetahuan (access to competence). “Hambatan ini bisa diatasi jika tepat menggunakan teknologi,” katanya.

Dikatakannya, Telkom  hingga saat ini juga sangat gencar untuk mengkampanyekan atau mengedukasi para pelaku UKM untuk mulai memanfaatkan teknologi yang tepat dalam berusaha.

Sebagai ukuran untuk keberhasilan dalam pemanfaatan teknologi tersebut, Telkom   memperkenalkan sebuah formula yang disebut Technology Adoption Criteria (TAC) yang terdiri dari Usefulness (value) Suitableness (kenyamanan pemanfaatan) Ease of use (kemudahan penggunaan) atau disingkat USE.

Daya Saing

Lebih lanjut Awaluddin mengungkapkan terdapat lima hal penting yang dapat membantu UKM meningkatkan daya saing bisnisnya dan pada akhirnya diharapkan dapat mencapai pertumbuhan yang diinginkan.

Pertama, bagaimana pelaku UKM mampu menciptakan high value solutions  kepada customer-nya (Customer value).

Kedua, bagaimana pelaku UKM mengelola keunggulan sumber daya manusianya untuk mampu menghadapi persaingan global (Human champion).

Ketiga, bagaimana pelaku UKM mampu bermitra dengan seluruh pemegang kepentingan (stakeholder) untuk berkolaborasi dalam menciptakan nilai dari barang/jasa unggulan perusahaan tersebut (Alliance & Partnership)

Keempat, bagaimana perusahaan dapat memperluas pangsa pasar dengan melakukan ekspansi pasar baik secara horisontal maupun vertikal (Market expansion).

Kelima, bagaimana pelaku UKM mampu menciptakan produk barang/jasa yang unggul dan unik dibanding pesaingnya (Product leadership).

“Kembali ke paparan saya di atas. Pasar sudah terbuka, ilmu sudah saya bagi. Nah, sekarang Anda ingin menjadi Job Creator atau Job Seeker? Pilihan di tangan Anda,” pungkasnya.(sr)

Baca Juga:
More Stories
 
Muhammad Awaluddin
Rubrik ini diasuh oleh Chairman of Indonesia Digital Society Forum (IDSF) yang juga Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) 2013-2015, Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.

Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.

 
Digital Talk

Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.