JAKARTA (IndoTelko) – Omzet penjualan dari pelaku usaha di Pasar Batik Trusmi Jl. Raya Plered Cirebon, melejit pasca hadirnya layanan Telkom dengan program Kampung UKM Digital sejak Juli 2015 lalu.
Dari informasi yang diperoleh, ada kenaikan penjualan yang cukup signifikan. Bahkan ada toko yang penjualannya meningkat hingga 60-70% berkat Goes Digital dengan layanan Telkom.
“Sejak kami didukung Telkom dengan adanya Kampung UKM Digital ini, telah banyak perubahan yang didapatkan. Jika sebelumnya kami masih setengah-setangah menggunakan aplikasi online, kini kami sudah bisa menggabungkan jualan toko dengan online,” cerita Wira TI dari Kampung UKM Batik Trusmi Cirebon Rauf, kemarin.
“Dulu lokasi pasar batik trusmi sepi pak. Sekarang alhamdulillah, sabtu-minggu sudah mulai ramai dikunjungi. Kalau bapak ketik di google, “pasar batik trusmi” posisinya sudah mulai dihalaman 1. Ini yang menurut kami sebagai manfaat langsung dari hijrah dengan adanya bisnis online,” tambah Rauf dengan penuh semangat kepada Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin yang didampingi EGM Telkom DBS Yusron Hariyadi.
Hal yang sama juga diungkapkan Agus pemilik toko Aisah di pasar batik trusmi ini. “Ada yang menarik yang kami dapatkan dengan memanfaatkan online ini. Sementara ini kami mulai perbanyak promosi di social media, rupanya gayung bersambut. Banyak pembeli dari luar yang menghubungi kami. Namun uniknya. Mereka harus datang ke lokasi kami. Mungkin belum percaya dengan keberadaan toko kami. Setelah bertemu, sekarang semua order via online,” kata Agus.
Menanggapi hal tersebut, Awaluddin turut merasa senang bahwa keberadaan Kampung UKM Digital mulai dirasakan manfaatnya oleh para pelaku UKM, khususnya di Pasar Batik Trusmi ini.
“Inilah yang saya suka turun langsung ke lapangan. Kita bisa tahu progress dan merasakan detak perjuangan pelaku UKM berjuang menjadi mandiri dan berdaya saing,” katanya.
Diakuinya butuh waktu untuk mengedukasi, pendampingan, mentoring hingga coaching, agar UKM Goes Digital.
“Memang unik, penjual mempromosikan melalui Online, rupanya pembeli butuh keyakinan bahwa batik yang ditawarkan asli khas Trusmi, sehingga mereka datang ke lokasi. Setelah melihat langsung, order berikutnya langsung via online. Jadi siklus Online to Offline atau O2O-nya sempurna,” tambah Awaluddin.
“Kesemuanya butuh proses. Pokoknya, jika mindset untuk mulai hijrah atau shifting from Offline to Online sudah ada, maka prosesnya akan jauh lebih mudah. Telkom fungsinya enabler alias pengungkit dengan layanan. Ini bakti kami buat negeri,” kata penggemar Batik ini.
Telkom sendiri baru saja meresmikan Kampung UKM Digital yang berlokasi di Kampus STMIK-CIC Cirebon. Ini merupakan lokasi ke-77 sejak peluncuran program Kampung UKM Digital tahun 2015 lalu. (Baca juga: Target Kampung UKM Digital)
“Target kami di April ini, ada 100 Kampung UKM Digital akan implementasi. Dan hingga akhir tahun 2016, kami tetap optimis untuk menggenapkan 300 lokasi Kampung UKM Digital. Kesemuanya adalah demi UKM Indonesia yang Maju, Mandiri dan Modern,” pungkas Awaluddin.(sr)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.