MangoStar, Cara Telkom Penetrasi Akses Internet ke Daerah Pelosok

15:39:52 | 02 Apr 2016
MangoStar, Cara Telkom Penetrasi Akses Internet ke Daerah Pelosok
GM Witel Telkom Sumbar Muskab Muzakkar (Ketiga Kanan) berfoto bersama dengan calon pelanggan MangoStar (dok:TLKM)

JAKARTA (IndoTelko) – Kondisi geografi Indonesia yang terdiri atas pergunungan dan lautan menghadirkan tantangan tersendiri bagi operator telekomunikasi untuk memberikan akses internet hingga ke daerah pelosok (Remote Area).

Secara teknologi, penyediaan akses internet bisa melalui serat optic (Fiber To The Home/FTTH), radio akses, dan terakhir Very Small Aperture Terminal (VSAT).

FTTH dan radio akses menjadi andalan bagi operator di perkotaan. Tetapi untuk di remote area, VSAT menjadi andalan karena susahnya membangun jaringan. Berkat VSAT, koneksi bisa langsung ke satelit. Namun, resikonya, biaya investasi lumayan mahal. Sewa VSAT kabarnya sekitar US$ 2 ribu hanya untuk satu E1 (E-carrier).

“Kondisi geografi Indonesia menjadikan Telkom harus menguasai semua teknologi untuk akses telekomunikasi. Kami bisa dikatakan salah satu operator yang lengkap dengan tiga teknologi akses yang ada untuk melayani masyarakat hingga ke pelosok,” papar Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin dalam regular sharing session dengan IndoTelko, kemarin.

Diungkapkannya, kondisi sekarang, tak hanya masyarakat perkotaan yang haus dengan akses internet, tetapi mereka yang tinggal di remote area juga. (Baca juga: Digital Immigrant)

“Saya bertemu dengan seorang pelaku UKM di Jambi yang tinggal di daerah pelosok. Dia minta dipasang akses internet agar bisa melakukan Cross Border Trading. Inilah salah satu alasan kami luncurkan MangoStar pekan depan. Internet itu sudah kebutuhan semua orang di Indonesia tak peduli tinggal dimana pun,” ulasnya.

Dipaparkannya, MangoStar adalah layanan internet broadband kecepatan up to 2 Mbps, berbasis VSAT. Pasar yang dibidik MangoStar adalah perumahan maupun perorangan, serta mendukung pelaku UKM Goes Digital.

MangoStar  merupakan satu-satunya layanan broadband via satelit di Indonesia dengan kemampuan delivery cepat dan mampu menjangkau sampai daerah terpencil sekalipun dengan kecepatan Download up to 2 Mbps dan Upload 0.5 Mbps.

Bahkan, layanan ini dilengkapi aplikasi berbasis android dan IOS yang menyediakan fitur utama berupa informasi service seperti topup packet, paket-paket layanan, informasi history dari pengguna selama menggunakan layanandan informasi akun pengguna.

Secara teknis, MangoStar dikelola oleh anak usaha Telkom, Metrasat. Perusahaan ini pada 2014 memiliki pendapatan Rp 1,296 triliun dengan mengelola sekitar 13534 node VSAT IP.

Banyak Peminat
Secara terpisah, GM Witel Telkom Sumbar Muskab Muzakkar mengungkapkan, MangoStar walau akan diluncurkan pekan depan, di Sumatera Barat (Sumbar) sudah banyak peminatnya.

“Saya rasa karena kontur geografi di Sumbar yang banyak pegunungan. Sementara banyak pelaku usaha perkebunan atau pertambangan butuh akses telekomunikasi. Akhirnya, ketika produk ini kami informasikan, langsung banjir peminat,” papar Muskab kepada IndoTelko, Jumat (1/4) malam.

Diungkapkannya, sejumlah pelanggan sudah antri untuk dipasang perangkat MangoStar. “Ada sebelas pelanggan sudah deal dengan Witel Sumbar. Sekitar 7 calon pelanggan dari Pulau Terluar. Di Mentawai, pelanggan pertama MangoStar nanti adalah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai, Ibu Desti Seminora,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, produk Telkom memang banyak diminati oleh masyarakat Sumbar. Misalnya, layanan Triple Play IndiHome hingga kuartal pertama 2016 sudah menembus 14 ribu pengguna. Telkom di SUmbar juga konsisten menyalurkan bantuan ke mitra binaan. Hingga kuartal I 2016 ada dana sekitar Rp 1,3 miliar diberikan untuk mitra binaan. (Baca juga: Strategi Telkom di Sumbar)

“Kami ingin jadikan Sumbar Nagari Cyber seperti yang telah dicanangkan oleh Pak Awaluddin beberapa waktu lalu di Padang,” pungkasnya.(id)

Baca Juga:
More Stories
 
Muhammad Awaluddin
Rubrik ini diasuh oleh Chairman of Indonesia Digital Society Forum (IDSF) yang juga Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) 2013-2015, Muhammad Awaluddin.

Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.

Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id

Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.

Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.

 
Digital Talk

Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.