BELITUNG (IndoTelko) – Satu lagi pengrajin rumahan dari Tanah Laskar Pelangi. Spesialis makanan dari buah sukun. Ibu Saimah, pelopor makanan khas Belitung dengan bahan baku sukun berbendera Mak Dai.
Mak Dai cukup dikenal di masyarakat Belitung bahkan hingga ke Pulau Bangka. Sebutan Mak Dai berawal dari riwayat masa lalu Ibu Saimah yang membuka sebuah kedai beberapa tahun lalu. Sebagai orang yang melayani pembeli di sebuah kedai, Ibu Saimah kerap disebut sebagai Mak Kedai dan panggilan singkat orang Melayu jadi Mak Dai alias Mak Kedai.
Usaha Mak Dai yang serba Sukun ini dimulai pada tahun 1993. Beberapa produk makanan yang diproduksi Mak Dai adalah berupa keripik sukun hingga stick sukun. “Tidak ada sedikit pun dari buah sukun yang terbuang. Semua bisa kami kembangkan menjadi makanan,” kata Ari salah seorang anak Ibu Saimah selaku penerus usaha Mak Dai ketika ditemui Tim IndoTelko, belum lama ini.
Stick Sukun
Ari pun bercerita, usaha Mak Dai ini tidak berhenti pada stick dan keripik tapi akan berinovasi ke produk-produk makanan lainnya seperti bolu berbahan sukun, dan beberapa jenis makanan dari sukun lainnya. “Beberapa waktu lalu kami mengikuti pelatihan pembuatan brownis dan bolu serta melakukan studi banding ke Jakarta dan Bogor,” ujarnya.
Lahirnya Gallery KUMKM Belitung merupakan salah satu tonggak awal ekpansinya Mak Dai keluar Belitung. (Baca juga : KUMKM Belitung yang mendunia). Dikatakan Ari, saat ini permintaan produk Mak Dai kerap tidak mampu terpenuhi. “Untuk memenuhi permintaan di Belitung saja kami keteteran,” tegasnya.
Produk Mak Dai mulai masuk ke Gallery KUMKM sejak tahun 2009. Booming nya film Laskar Pelangi menjadi puncak dari penjualan Mak Dai. Nama Mak Dai pun makin terdengar hingga ke luar wilayah Bangka Belitung. Dengan logo wajah Ibu Saimah yang berhijab, Mak Dai punya keunikan tersendiri.
Logo baru Mak Dai
Dukungan pihak ketiga
Ketersediaan bahan baku menjadi kendala dari Mak Dai. “Mencari buah sukun di Belitung ini sangat sulit. Sehingga kami pun harus menanam sendiri pohon sukun untuk memenuhi kebutuhan Mak Dai,” katanya. Ari juga mengatakan dirinya kerap meminta kawan-kawan dan saudaranya untuk ramai-ramai menanam sukun setidaknya dua pohon di rumah masing-masing, buahnya nanti akan dia tampung dan beli.
Kerjasama dan dukungan dari pemerintah dalam hal ini dinas koperasi dan perdagangan dirasa sangat membantu untuk perkembangan dan kemajuan Mak Dai. “Bimbingan dan pelatihan dari pemerintah dan dinas terkait menjadi pemicu serta semangat kami mengembangkan terus usaha ini.
Pun model pemasaran yang tak hanya di kawasan Belitung. Mak Dai kini sudah goes digital. Bantuan dari Telkom atas penyediaan jaringan internet dan hotspot-hotspot internet membuat Mak Dai bisa dengan mudah masuk ke dunia digital dan menyebar ke seantero nusantara.
Proses Produksi
Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi dan digital milik pemerintah ini secara konsisten mendukung pengembangan sektor usaha kecil dan menengah ini. Berbagai pelatihan internet dan juga marketing online lewat Blanja.com membuat industri rumahan seperti Mak Dai berkembang dan masuk dunia digital.
Alhasil Mak Dai bukan saja milik masyarakat Belitung, namun bisa dilihat bahkan dinikmati oleh masyarakat luar Belitung via internet.
Malah bukan mustahil Mak Dai akan mendunia pula sebagaimana industri rumahan lainnya yang berjaya lewat digitalisasi. Apalagi dukungan penuh dari Telkom mulai dari ketersediaan jaringan internet hingga pinjaman lunak dengan bunga 0,5% dari program CSR operator pelat merah itu. (sg)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.