JAKARTA (IndoTelko) – Menjadi Energi digital Asia. Inilah yang digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 2016 lalu kala mempromosikan Indonesia ke pasar global.
Dalam setiap pernyataannya di berbagai kesempatan, Presiden memprediksi valuasi eCommerce nasional dengan nilai US$ 130 miliar dan menciptakan 1000 teknopreneur dengan nilai bisnis US$ 10 miliar pada tahun 2020 yang disusun dalam road map eCommerce nasional.
Pelaku usaha yang dianggap akan memainkan peranan penting membawa Indonesia menjadi salah satu raja eCommerce nantinya adalah sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Saat ini, dari 58 juta UKM di Indonesia telah mampu berkontribusi terhadap GDP hingga 58% 9 dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 96%.
Riset yang dilakukan Deloitte dua tahun lalu menunjukkan penetrasi UKM yang go online atau melibatkan bisnisnya secara digital masih rendah.
Disebutkan lebih dari sepertiga UKM Indonesia (36%) masih menjalankan bisnisnya secara offline, sepertiga UKM lainnya (37%) memang memiliki kemampuan online dalam bisnisnya, tapi itu sangat mendasar yaitu ada akses internet cepat (broadband), punya komputer atau smartphone tapi keberadaann online mereka statis.
Hanya 18% UKM Indonesia yang punya kemampuan online menengah yaitu melibatkan media sosial, live chat yang terintegrasi di situs jejaring sosial dalam bisnisnya. (Baca: Energi Digital Asia)
Menteri BUMN Rini M. Soemarno kala membuka Telkom Craft Indonesia mengakui pelaku UKM masih memerlukan bimbingan dan pendampingan dalam hal standar pengembangan produk, kualitas, serta pemanfaatan teknologi dan manajemen.
“UKM juga membutuhkan akses ke pasar yang lebih luas melalui pameran dan penjualan online. Yang tak kalah penting, para pelaku usaha ini perlu dukungan permodalan. Kementerian BUMN mendorong BUMN untuk bersinergi membangun Rumah Kreatif BUMN (RKB) di seluruh kota/ kabupaten di Indonesia untuk memberikan solusi permasalahan-permasalahan tersebut,” jelas Rini kemarin.
Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga menegaskan Telkom telah berperan dalam mendukung digitalisasi UKM. “Kami menyadari UKM memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak digital economy ecosystem di Indonesia. Telkom mengambil peran sebagai enabler atau fasilitator untuk membangun masyarakat digital Indonesia,” katanya.
Diungkapkannya, untuk kegiatan Telkom Craft ini ditargetkan mendatangkan 10 ribu pengunjung dengan nilai transaksi di atas Rp10 miliar. “Ini langkah awal untuk membawa pelaku UKM dari pahlawan lokal menjadi jawara global,” tukasnya.
Telkom Craft Indonesia merupakan bagian dari program Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN bertujuan untuk membina pelaku UMKM agar memperoleh access to competence, commerce dan capital. Hingga akhir 2016, terdapat 100 RKB yang telah dibangun oleh BUMN. Selanjutnya 514 RKB akan hadir di kota/kabupaten seluruh Indonesia yang ditargetkan selesai dibangun hingga akhir tahun 2017. (baca: UKM Goes Digital)
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) bersama Dirut Telkom Alex J Sinaga tengah mencoba transaksi T-Cash
Terseleksi
VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menjelaskan peserta dari pameran Telkom Craft yang digelar mulai 10 Maret hingga 12 Maret mendatang terseleksi dengan ketat.
“Kita gandeng 150 UKM yang terdiri dari 3 kategori diantaranya Craft, Fashion, dan Food. Ini pameran UKM digital pertama di Indonesia, yang menggunakan sistem pembayaran digital dengan memanfaatkan t-Cash dari Telkomsel dan/atau melalui blanja.com setiap untuk setiap transaksinya,” katanya.
GM Micro Business Telkom DBS Adrian Sani Harahap menambahkan dalam program Rumah Kreatif BUMN (RKB) di setiap kabupaten/kota bertujuan untuk memudahkan pelaku UKM memperoleh access to competence, commerce, dan capital. (Baca: UKM bersama Telkom)
“RKB itu ibaratnya untuk inkubasi. Di sana kita mulai kumpulkan data profil UKM. Bagi yang kompetenisnya medium-high kita lanjutkan ke pengembangan usaha dan kualitas produk serta bawa digitalisasi. Bagi yang kompetensi low-medium di tahap konsultasi kita berikan pelatihan dan sharing dengan yang sudah advance, setelah siap baru dibawa ke eCommerce,” ulasnya.
“Telcom Craft Indonesia merupakan respon BUMN atas program Nawacita pemerintah untuk membangun dan meningkatkan kompetensi UKM agar berdaya saing di pasar internasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Kita akan wujudkan mimpi Pak Jokowi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Energi Digital Asia,” pungkas Alex.(id)
Awaluddin juga penulis Buku Digital EntreprenuerShift dan Digital ChampionShift.
Pembaca bisa bertanya seputar cara mengelola bisnis dan solusi-solusi Teknologi Informasi untuk transformasi digital melalui email ke alamat Redaksi@IndoTelko.id
Pengasuh akan menjawab setiap email yang masuk melalui sub kanal ini dari setiap pertanyaan yang masuk.
Jangan lupa cantumkan alamat sesuai KTP dan nomor telepon yang bisa dihubungi di email.
Rubrik Digital Talk dipersembahkan oleh Indosat dan Ooredoo untuk berbagi pengetahuan tentang mengembangkan serta membangun usaha berbasis teknologi informasi bagi pelaku bisnis di Indonesia.