JAKARTA (indotelko) – Aksi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengakuisisi distributor Apple, iBox, diprediksi akan melesatkan pendapatan konsolidasi perseroan mencapai 15%.
“Pada kuartal III-2012, penjualan dari iBox sudah bisa dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Erajaya. iBox bisa berkontribusi 10 sampai 15% bagi perseroan,” ungkap Direktur Erajaya Sim Chee Ping.
Diungkapkannya, perseroan segera menuntaskan akuisisi iBox setelah menandatangani perjanjian awal akuisisi itu. Transaksi pembelian ini diperkirakan mencapai US$ 18 juta.
IBox merupakan perusahaan retail produk ponsel pintar dan gadget bermerek Apple. Transaksi melibatkan Grandoff International Limited Singapore dan PT Hidup Gaya Digital selaku pemegang hak usaha Ibox sebelumnya.
Meski perjanjian jual-beli telah menetapkan harga transaksi, langkah akuisisi masing menunggu restu dari Apple selaku pihak principal.
Pengambilalihan ini dilakukan melalui anak usaha ERAA, Data Citra Mandiri. Dengan memasarkan produk papan atas sekelas Apple, Erajaya mengincar penetrasi pasar sekaligus penguatan citra merek perseroan. Ibox sendiri bakal menambah portofolio Erajaya di bisnis retail.
Selama ini, perseroan menjalankan bisnis retail melalui bendera anak usaha Erafone Artha Retailindo.
Hingga Mei 2012, jumlah outlet iBox sebanyak 20 outlet yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Rencananya ada empat outlet yang akan dibuka yakni dua diantaranya di Jakarta, yaitu di Kemang dan Casablanca.
Pada semester kedua nanti, Erajaya akan membuka 6 gerai lagi. Dengan jumlah gerai yang ada sebanyak 20 unit maka di tahun ini perseroan mengincar mengoperasikan gerai sebanyak 30 unit. Setiap gerai membutuhkan investasi antara Rp 1,2 sampai Rp 1,5 miliar.
Investasi gerai iBox sudah termasuk dalam rencana belanja modal yang sebesar Rp 90 miliar pada tahun ini. Seperti akuisisi iBox melalui Data Citra Mandiri, bisnis Erajaya lainnya juga dijalankan oleh anak usaha lainnya. Tercatat lima anak usaha ERAA itu memegang izin distribusi 10 merek ponsel dari luar negeri dan satu merek sendiri, Venera.
Chee Ping mengungkapkan, untuk tahun ini memasang target penjualan tumbuh 60 persen atau menembus Rp 11,04 triliun. Pada 2011, penjualan Erajaya tercatat Rp 6,9 triliun. Target itu belum memperhitungkan kontribusi dari iBox.
“Kita membuka opsi bakal melakukan revisi target namun baru akan diungkapkan setelah memasuki kuartal III mendatang,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkannya, perseroan bakal terus menumbuhkan sayap bisnis retail, Erafone. Tahun lalu, perseroan menangguk pertumbuhan dari gerai yang sama tumbuh sebesar 18%. “Tahun ini kita memasang target konservatif sekitar 11-12%,” ujar Chee Ping.
Aksi agresif ERAA membuat untuk tahun buku 2011, perseroan memutuskan tidak akan membagikan dividen. Pasalnya, perseroan membutuhkan dana untuk investasi. Pada 2011, laba bersih perseroan sebesar Rp 255,4 miliar.
“Pembagian dividen akan dilangsungkan untuk tahun buku 2012,” ujar Sekretaris Perusahaan Erajaya, Syaiful Hayat.(id)