Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Skybee Tbk (SKYB) kembali tak membagikan keuntungan (dividen) walaupun perseroan membukukan laba positif selama 2012.
“Kami tidak membagikan dividen karena ingin laba yang didapat dijadikan modal untuk ekspansi. Salah satunya mendukung bisnis uang digital yang akan dijalankan salah satu anak usaha, Skye,” ungkap Komisaris Utama Skybee Kendro Hendra kala dihubungi IndoTelko, kemarin.
Berdasarkan catatan, Skybee tidak membagikan dividen atas hasil laba bersih perseroan di tahun 2011. Hal yang sama juga terjadi untuk laba bersih 2010 sebesar Rp 19,006 miliar.
Direktur sekaligus Corporate Secretary perseroan Meiliana Widjaja menambahkan, hasil keuntungan perseroan tahun buku 2012 sekitar Rp 1 miliar akan dimasukkan sebagai dana cadangan dan sisanya sebesar Rp 6,65 miliar dibukukan sebagai laba ditahan untuk pengembangan usaha dan memperkuat modal.
RUPST perseroan kali ini juga menyetujui pengangkatan Novica Mulia Komala sebagai Komisaris Independen yang baru untuk menggantikan Karnadi Widodo yang telah mengundurkan diri sejak 6 Mei 2013 lalu
Perseroan selama 2012 membukukan keuntungan sebesar Rp 12,732 miliar atau merosot 58% dari 2011 sebesar Rp 30,94 miliar.
Pendapatan selama 2012 sebesar Rp 1,720 triliun atau naik 21% dibandingkan 2011 sebesar Rp 1,412 triliun. Skybee juga kembali melanjutkan penurunan keuntungan yang dialaminya selama 2012 ke triwulan pertama 2013.
Selama triwulan pertama 2013 Skybee hanya mencatat keuntungan sebesar Rp 4,69 miliar atau melorot 77% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 30,65 miliar.
Di kuartal pertama 2013 pendapatan yang diraih sebesar Rp 335,2 miliar atau turun 33% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 503,7 miliar.
Meiliana mengatakan untuk menggenjot penjualan, perseroan berencana meningkatkan upaya-upaya pengembangan bisnis di sektor teknologi, media dan telekomunikasi dengan berfokus pada bisnis-bisnis berorientasi distribusi digital.
"Pada khususnya perseroan membidik pasar konsumen yang besar dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang yang tinggi," katanya.(ak)