JAKARTA (IndoTelko) – Posisi laba bersih dari PT Skybee Tbk (SKYB) terus menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan sejak akhir 2012 lalu.
Pada 2012, perseroan membukukan keuntungan sebesar Rp 12,732 miliar atau merosot 58% dari 2011 sebesar Rp 30,94 miliar.
Sedangkan di triwulan pertama 2013 Skybee hanya mencatat keuntungan sebesar Rp 4,69 miliar atau melorot 77% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 30,65 miliar.
Hingga semester pertama 2013 ini, kinerja yang tak begitu menggembirakan itu berlanjut.
Direktur Utama Skybee Pontus Sonnerstedt dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini menyatakan, keuntungan selama semester pertama 2013 hanya sebesar Rp 5,710 miliar melorot 63% dibandingkan semester pertama 2012 sebesar Rp 15,403 miliar.
Pemicunya adalah pendapatan selama semester I-2013 sebesar Rp 694,876 miliar atau turun 36% dibandingkan semester I-2012 sebesar Rp 1,089 triliun.
Pendapatan selama semester pertama 2013 berasal dari penjualan kartu perdana dan voucher isi ulang sebesar Rp 36,991 miliar, telepon selular (Rp 2,134 miliar), media (Rp 653,306 miliar), dan jasa lainnya (Rp 2,443 miliar).
Sekadar catatan, Skybee beberapa tahun belakangan tak membagikan keuntungan (dividen). Perseroan tidak membagikan dividen atas hasil laba bersih perseroan di tahun 2010, 2011, dan 2012.
Kebijakan tersebut diambil karena laba yang didapat dijadikan modal untuk ekspansi.
Untuk hasil keuntungan perseroan tahun buku 2012 sekitar Rp 1 miliar dimasukkan sebagai dana cadangan dan sisanya sebesar Rp 6,65 miliar dibukukan sebagai laba ditahan untuk pengembangan usaha dan memperkuat modal.(ss)