JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dianggap sebagai salah satu emiten yang menjanjikan kinerjanya jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Juli mendatang.
Dalam kajian Analis dari Bahana Sekuritas Aditya Eka Prakasa, emiten dengan kode saham TLKM ini salah satu yang layak dikoleksi guna mendapatkan keuntungan selama gonjang-ganjing politik ini.
Pasalnya, dari sisi kinerja, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini salah satu yang menikmati adanya kegiatan politik melalui anak usahanya, Telkomsel. Pada kegiatan Pemilu Legislatif lalu, trafik Telkomsel naik 20% sehingga kinerjanya lumayan positif di kuartal pertama lalu. Telkomsel selama ini pemasok 60%-70% dari pendapatan Telkom.
“Dalam kegiatan Pilpres nanti kita melihat kinerja Telkomsel yang bisa menopang pendapatan Telkom di 2014,” katanya dalam kajian yang diterbitkan 25 April 2014.
Ditambahkannya, secara perkiraan EV/EBITDA 2014, Telkom juga lumayan menarik dengan besaran 5.2x atau ada diskon sebesar 20% dibandingkan pemain sejenis di pasar regional.
“Kami rekomendasikan BUY untuk saham TLKM. Harganya di kisaran Rp 2.900 sekarang itu masih menarik. Satu-satunya yang akan mempengaruhi kinerja Telkom nanti adalah perang harga di pasar telekomunikasi,” katanya.
Dalam kalkulasinya, Telkom di 2014 akan memiliki pendapatan sebesar Rp 88,882 triliun dengan keuntungan Rp 15,583 triliun. Diperediksinya salah satu mesin pertumbuhan Telkom tahun ini datang dari layanan broadband.
"Tahun lalu pertumbuhan bisnis broadband Telkom sekitar 34%. Tahun ini bisa saja menjadi lebih besar karena pelanggan korporasi tumbuh. Telkom menguasai sekitar 68% pasar korporasi internet nasional," katanya.
Kinerja Kuartal I
Sementara itu, Telkom dalam Keterbukaan Informasinya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) 28 April 2014 membukukan keuntungan sebesar Rp 3,65 triliun sepanjang kuartal pertama 2014 atau naik 4,9% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,48 triliun.
Pendapatan yang diraih sepanjang kuartal pertama 2014 sebesar Rp 21,25 triliun naik 8,7% dibandingkan periode sebesar Rp 19,54 triliun.
Margin laba bersih dari TLKM turun tipis menjadi 17,17% pada kuartal I 2014. Perseroan mengalami kenaikan sejumlah beban pada pos beban sehingga turut membebani kinerja.
Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 5,1 triliun pada tiga bulan pertama 2014. Dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,69 triliun.
Sedangkan beban interkoneksi naik menjadi Rp 2,24 triliun sepanjang kuartal I-2014. Sementara beban pemasaran naik menjadi Rp 920 miliar . Selain itu, perseroan mengalami rugi selisih kurs naik menjadi Rp 697 miliar pada kuartal I-2014.
Laba usaha perseroan menguat tipis 3,4% menjadi Rp 697 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 47,94 triliun pada 31 Maret 2014. Ekuitas tercatat menjadi Rp 82,52 triliun sepanjang kuartal I 2014. Perseroan mengantongi kas sekitar Rp 20,70 triliun pada 31 Maret 2014.
Total belanja modal yang disiapkan untuk ekspansi tahun ini sekitar Rp 17,7 triliun hingga Rp 22,2 triliun. Tahun ini Telkom target pertumbuhannya single digit di topline dan dobel digit di bottom.(id)