JAKARTA (IndoTelko) - LinkedIn menderita kerugian sebesar US$ 13,4 juta sepanjang kuartal pertama 2014 berbanding terbalik dengan kondisi sama periode tahun lalu yang masih mencicipi keuntungan sebesar US$ 22,6 juta.
Dikutip dari Forbes (2/5), jejaring sosial khusus profesional ini selama kuartal pertama 2014 mendapatkan pendapatan sebesar US$ 473 juta atau naik 46% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Kerugian yang diderita dipicu oleh tingginya beban yang ditanggung perseroan sehingga kinerja selama 2014 pun diperkirakan tak begitu berkilau.
Earnings before interest, taxes, depreciation and amortization (Ebitda) dari LinkedIn di periode yang berakhir Maret 2014 sekitar US$ 116,7 juta atau sekitar 25% dari omzet. Bandingkan dengan tahun lalu dimana EBITDA bisa 26% dari pendapatan.
LinkedIn mengharapkan di kuartal kedua nanti bisa pendapatannya bisa mencapai US$ 500 juta hingga US$ 505 juta dengan EBITDA US$ 118 juta hingga US$ 120 juta.
Sepanjang 2014 ini diperkirakan pendapatan perseroan dikisaran US$ 2,06 miliar hingga US$ 2,08 miliar dengan Ebitda sekitar US$ 505 juta hingga US$ 510 juta.
Pasokan pendapatan dari LinkedIn berasal dari talent solutions, marketing dan langganan premium. Saat ini ada sekitar 25,000 akun recruiter di situs ini.(ak)