JAKARTA (IndoTelko) – PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berambisi toko online yang dibesut anak usahanya, PT My Icon Technology, Metrodataonline.com mampu menyaingi bhinneka.com di kancah persaingan e-commerce khusus produk teknologi informasi di masa depan.
“E-commerce ini mainan baru bagi Metrodata. Kami biasa mengurus pengiriman barang ratusan karton, sekarang ikut handle satuan ke end user. Ini menarik,” ungkap Presiden Direktur Metrodata Susanto Djaja, kemarin.
Diungkapkannya, toko online yang dikelola anak usahanya itu baru masuk pasar di kuartal terakhir tahun lalu dan sudha menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
“Sekarang transaksi sudah Rp 600 juta per bulan. Saya targetkan itu bisa naik menjadi Rp 1,2 miliar per bulan sekarang atau menghasilkan Rp 14 miliar tahun ini. Itu artinya berkontribusi sekitar 16% bagi total penjualan ritel tahun ini sebesar Rp 90 miliar,” jelasnya.
Dikatakannya, sejak berdiri perseroan menyuntikkan modal kerja sebesar Rp 8 miliar untuk portal e-commerce ini dan baru diserap Rp 1 miliar.
“Kita tak mau gegabah investasinya. Setiap tiga bulan direview kinerjanya, kalau bagus kita suntik lagi. Sekarang personilnya baru empat orang,” jelasnya
Tempel Bhinneka
Presiden Direktur My Icon Technology Aldriano Medise mengungkapkan, perseroan berambisi menempel ketat
portal Bhinneka.com yang telah puluhan tahun bermain di segmen TI. “Kami memang acuannya Bhinneka. Jika mereka puluhan tahun bisa sebesar sekarang, kita ingin dalam waktu singkat sudah menyamai,” katanya.
Dikatakannya, potensi belanja online di Indonesia lumayan tinggi karena penetrasi internet kian tinggi. “Nilai bisnis e-commerce kalau menurut para ahli sekitar US$ 12 miliar pada 2015, pengguna internet ada 52% dari populasi. Minat belanja online itu banyak di luar Jakarta, ini sangat menarik,” katanya.
Diungkapkannya, saat ini trafik dari Metrodataonline.com 20 ribu visitor setiap bulan dan diakhir tahun bisa melonjak menjadi 100 ribu visitor. Transaksi full cycled yang terjadi sebanyak 100 per hari. Transaksi ini dimana pembeli memanfaatkan pembayaran elektronis yang disediakan portal seperti T-Cash dan lainnya.
“Kalau yang tidak full cycled itu banyak, pelanggan masih ke ATM untuk membayar. Kita mau dorong full cycled. Kita rencana akan perbesar call center karena pelanggan masih suka mencari informasi lebih lanjut secara langsung. Kalau untuk logistisk kita kerjasama dengan JNE,” katanya.(wn)