JAKARTA (IndoTelko) – Akhirnya, perusahaan patungan yang dibentuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan SK Telecom, PT Melon Indonesia (MelOn) berhasil juga mencicipi keuntungan setelah empat tahun dibentuk.
Dikutip dari laporan keuangan Telkom untuk semester I 2014 ke Bursa Efek Indonesia (BEI), MelOn per Juni 2014 memiliki aset sebanyak Rp 124 miliar dengan kewajiban Rp 43 miliar. Sedangkan pendapatan yang diraih sebesar Rp 61 miliar dan laba Rp 4 miliar.
Kinerja ini berbanding terbalik dengan posisi akhir 2013 dimana aset yang dimiliki sebesar Rp 90 miliar, kewajiban (Rp 22 miliar), pendapatan (Rp 73 miliar) dan mengalami kerugian sebesar Rp 6 miliar.
Sekadar diketahui, MelOn dibentuk pada Desember 2010 dimana Telkom memiliki 51% saham dengan investasi sebesar Rp 100 miliar kala itu. Perusahaan ini awalnya memberikan layanan Digital Content Exchange Hub (DCEH).
DCEH adalah jenis baru hub untuk mendistribusikan konten digital, seperti file musik, permainan dan klip video yang dapat diakses tidak hanya oleh konsumen tetapi juga toko musik online dan operator telepon baik yang berbasis kabel maupun selular.
Raksasa di industri telekomunikasi lokal ini memiliki harapan besar terhadap Melon sebagai Master Lisence Bank (MLB). Telkom berharap perusahaan ini bisa menjadi salah satu mesin pencari keuntungan dari bisnis musik yang memiliki nilai pasar sekitar Rp 6,5 triliun pada 2010.
Telkom sendiri sudah merintis bermain di bisnis distribusi musik digital sejak 2008 dengan memanfaatkan basis pelanggan yang dimilikinya. Hal itu bisa dilihat dengan kehadiran portal reseller seperti Langit musik.com (Telkomsel), Fleximusik.com (Telkom Flexi), dan Fulltrack (Speedy).
Diperkirakan nilai bisnis musik digital di Indonesia
dalam setahun terakhir mencapai US$ 60 juta.(id)