JAKARTA (IndoTelko) – Telkom International (Sdn Bhd) atau Telin Malaysia sepertinya harus berjuang keras untuk mencuil pasar layanan seluler di negeri Jiran itu.
Pasalnya, hingga semester pertama 2014 Telin Malaysia yang mengandalkan produk As 2 in 1 masih bergelut dengan kerugian.
Dalam laporan keuangan keuangan semester I 2014 Telkom ke Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini terlihat sepanjang semester I 2014 liabilitas yang dimiiki Telin Malaysia sebesar Rp 2 miliar, sementara pendapatan sekitar Rp 5 miliar dan rugi sebesar Rp 20 miliar
Pada 2013, Telin Malaysia memiliki aset sekitar Rp 1,23 triliun dengan liabilitas (Rp 1,3 triliun). Sementara pendapatan yang diraih sebesar Rp 306 miliar dengan rugi sekitar Rp 181 miliar.
Telin Malaysia
diperkenalkan ke publik pada 25 Agustus 2013 dan mengkomersialkan kartu As 2 in 1 pad November 2013.
Telkom dikabarkan menyiapkan investasi sekitar US$ 10 juta untuk mendukung ekspansi ke Malaysia dengan mitra Maxis sebagai penyelenggara jaringan.
Lepas Scicom
Masih dari negeri Jiran, Telkom ternyata telah melepas kepemilikannya di Scicom Berhad yang bermain di Business Process Outsourcing.
Hal itu terlihat dalam laporan keuangan Semester I 2014 dari operator pelat merah itu dimana pada tanggal 19 September 2013, Telkom telah menjual seluruh penyertaan saham pada Scicom (MSC) Berhard-Malaysia (Scicom) dengan nilai penjualan dan nilai tercatat investasi pada tanggal pelepasan sebesar Rp153 miliar dan Rp88 miliar.
Keuntungan yang diakui dari investasi yang dilepaskan adalah sebesar Rp65 miliar.
Telkom memulai investasi di Scicom pada 25 Januari 2008 melalui anak perusahaannya, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (TII). Aksi menguasai sebagian saham Scicom bertujuan untuk memperkuat anak usaha Telkom lainnya, Infomedia Nusantara, yang juga bermain di contact center.
Telkom sendiri kabarnya ingin menjajal bisnis
remitansi internasional di Malaysia dengan produk Delima.(id)